TRIBUNNEWS.COM - Langkah antisipasi pergerakan masyarakat di masa libur Lebaran harus segera dipersiapkan. Pemerintah daerah dan para pelaku wisata harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman para wisatawan.
"Dengan kondisi cuaca ekstrem yang kerap melanda sejumlah daerah di tanah air, langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya gangguan selama aktivitas masyarakat mengisi masa libur Lebaran, harus segera dilakukan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/3).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkirakan potensi pergerakan wisatawan nusantara saat mudik Lebaran mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total populasi penduduk Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi hingga Lebaran 2024 atau antara 5-11 April 2024.
Menurut Lestari perkiraan pergerakan ratusan juta orang di tengah terjadinya cuaca ekstrem harus benar-benar menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah daerah, para pelaku wisata dan masyarakat.
Upaya antisipasi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, harus dipersiapkan dengan matang, baik oleh pemerintah daerah, pelaku wisata dan masyarakat yang akan melakukan perjalanan.
Sejumlah jalur wisata yang biasa dilalui masyarakat, tambah Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus dipastikan keamanannya dari potensi ancaman bila terjadi cuaca ekstrem.
Baca juga: Demak Terancam Tenggelam, Lestari Moerdijat: Penanggulangan Banjir di Pantura harus Tepat dan Segera
Sejumlah kebijakan pengalihan jalur misalnya, ujar Rerie, juga bisa dilakukan untuk menghindari potensi ancaman itu. Tentu saja, tambah dia, langkah itu harus diikuti dengan sosialisasi masif agar kebijakan tersebut berjalan efektif.
Hal yang sama, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, juga harus dilakukan para pelaku wisata dengan memastikan kawasan dan wahana permainan yang dioperasikan mereka benar-benar memenuhi standar keamanan yang berlaku.
Langkah antisipasi, ujar Rerie, juga harus dilakukan oleh masyarakat yang akan melakukan perjalanan di masa libur Lebaran. Kesiapan kendaraan dan kesehatan fisik, tambah dia, harus benar-benar dijaga agar dapat melakukan perjalanan dengan aman.
Rerie sangat berharap, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah membangun kolaborasi yang kuat dalam mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi ledakan jumlah pergerakan masyarakat.
Kesiapan sarana jalan, moda transportasi serta aparat keamanan di lapangan, tegas Rerie, harus menjadi perhatian serius dalam upaya mewujudkan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang beraktivitas di masa libur Lebaran tahun ini.(*)