TRIBUNNEWS.COM - Setelah KM Kelud berlabuh di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, pada Minggu (31/3/2024) pukul 07.00 WIB, sebanyak 891 dari 1.414 pemudik segera turun dari kapal menggunakan dua pintu yang tersedia di bagian depan dan belakang kapal.
Beberapa porter juga terlihat memakai kemeja biru yang bertuliskan "porter" beserta nomor punggung. Mereka berlomba-lomba naik ke atas kapal dan menawarkan jasa angkut barang-barang para pemudik.
Usai satu per satu penumpang turun, tampak seorang wanita tengah memegang koper, bantal, dan boneka sembari menggendong tasnya dengan wajah yang semringah. Ia merupakan Putri Feby (25), pemudik yang berasal dari BSD, Tangerang Selatan.
Dalam empat tahun terakhir, Feby tidak pulang kampung karena bekerja di perantauan. Ia lalu memilih mudik di tahun ini menggunakan kapal KM Kelud dengan ongkos Rp400.000.
Sebanyak 30 jam lamanya, Feby menikmati lautan luas sebelum tiba di Batam. Feby memilih pulang lebih awal agar bisa menjalani puasa bersama keluarga sebelum perayaan Idul Fitri.
“Biar lebih leluasa makanya saya memilih pulang lebih awal. Dan ini pertama kali saya naik kapal KM Kelud, biasanya naik bus namun selain capek pengeluarannya juga seperti naik pesawat Rp1.00.000 an juga, sehingga saya pilih naik kapal,” katanya.
Ia mengaku nyaman dengan fasilitas yang ada di kapal, termasuk jatah makan yang tersedia. Terkesan naik kapal, ia langsung berkeinginan untuk menggunakan jasa tranportasi laut tersebut.
Baca juga: Kisah Porter di Kapal KM Kelud, Harus Berpacu dengan Waktu hingga Nyaris Kehilangan Penumpang
Feby sendiri akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kepulauan Meranti. Setelahnya, barulah ia berangkat ke kampung halaman yaitu di Teluk Lancar.
Setelah 891 pemudik turun, dalam beberapa jam kemudian, pemudik dari Batam yang menuju Belawan, Medan, mulai tiba. Armada bus berwarna biru tampak mengantar pemudik dan menurunkan mereka hanya beberapa meter dari kapal yang bersandar.
Para pemudik tampak membawa banyak barang bawaan, baik berupa koper, tas, hingga karung berisikan barang-barang.
Dedy Hermanto selaku kepala bidang lalu lintas angkutan laut dan tata Kelola Pelabuhan Batu Ampar mengatakan bahwa arus mudik tahun ini diprediksi meningkat dari tahun lalu yang mencapai 15.000 pemudik.
Rute favorit pemudik dari Batam yaitu tujuan Medan dan Jakarta. “Untuk hari ini ada 1.807 penumpang yang berangkat ke Belawan,” katanya.
Ia memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 7 April mendatang.
Pihaknya mendata pada tanggal tersebut, sekitar 3.000 pemudik telah membeli tiket untuk perjalanan mudik.
Diketahui, Kapal KM Kelud berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Batam dan Belawan. Namun, sebelum melanjutkan perjalanan ke Belawan, kapal berlabuh di Karimun untuk menurunkan 375 penumpang. (*)
Baca juga: Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis Naik Bus di Angkutan Lebaran 2024