TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menjadi pembicara di Public Lecture bertema Media & Our Generation Contribution for Nations with Global Leadership Perspective yang diselenggarakan Institut Komunikasi dan Bisnis, London School of Public Relations, Jumat (31/5).
Pesan utama dari kuliah umum ini adalah menumbuhkan semangat di kalangan generasi muda agar mampu berkontribusi bagi bangsa dengan membangun perspektif kepemimpinan global, sekaligus sarat pemahaman atas nilai-nilai kebangsaan.
Menurut Lestari, generasi penerus bangsa harus memiliki kemampuan memanage kehidupan, membangun koneksi dengan dunia, beradaptasi dan menciptakan sesuatu untuk terus bertumbuh.
"Jangan pernah meremehkan kesempatan apa pun yang datang pada kalian untuk membangun jejaring hingga skala dunia," tegas Lestari Moerdijat.
Baca juga: Lestari Moerdijat Sebut Aturan Perundangan Harus Lindungi Warga Negara dari Tindak Kekerasan Seksual
Sebagai para calon pemimpin masa depan, ujar Rerie, generasi muda perlu pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan untuk membangun nasionalisme yang kuat.
Lestari yang akrab disapa Rerie juga mengungkapkan, generasi muda saat ini hidup dengan tiga tuntutan utama yakni menguasai teknologi, memiliki kepekaan sosial dan mempertahankan jejaring keterhubungan.
Saat ini, tegas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, berkembang konstruksi model kepemimpinan global, yaitu profil pemimpin baru yang selalu berinteraksi dengan teknologi.
Perspektif kepemimpinan global, menurutnya, memiliki beberapa karakter penting yakni kesadaran global, penghargaan terhadap keragaman budaya, kolaborasi internasional, fleksibilitas dan adaptabilitas, serta inovatif dan visi jangka panjang.
Baca juga: Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat: Wujudkan Kualitas Pendidikan Tinggi yang Merata di Tanah Air
Dalam implementasi kapabilitas tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menegaskan, para pemimpin harus mampu menyikapi ragam perubahan dunia termasuk menggunakan media sebagai alat pemberdayaan.
Terlebih, media memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan opini publik, penyebaran informasi, dan edukasi masyarakat.
Rerie pun mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus mampu bersikap qualified, yaitu tahu yang dia tahu, tahu yang dia tidak tahu, dan tidak sok tahu bila tidak tahu.
Turut hadir pada acara tersebut antara lain Dr. Andre Ikhsano, M.Si.(Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR), Mikhael Yulius Cobis, M.Si., M.M. (Dekan Fakultas Komunikasi, LSPR), Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si. (Kepala Program Studi llmu Komunikasi, LSPR), Siti Hilya Nabila, M.A (Founder of Shantanu) dan para pengajar serta mahasiswa di LSPR. (*)
Baca juga: Lestari Moerdijat: Imbangi Pertumbuhan Teknologi dengan Penguatan Nilai-Nilai Budaya dan Kebangsaan