News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangkau 1,16 Juta KK, Bansos DKI Ringankan Beban Warga Terdampak COVID-19

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANSOS TAHAP 3 - Para ketua rukun tetangga (RT) di lingkungan RW 03 Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, sedang bergotong royong mengangkut karung beras bansos Pemprov DKI Jakarta, Senin (8/6/2020). Bantuan sosial tahap ke 3 ini berupa 25 kilogram beras dan diberikan kepada 152 kk yang tinggal di 12 rukun tetangga. Bansos ini diharapkan bisa meringankan beban ekonomi warga yang terdampak wabah Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak pandemi COVID-19 dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Untuk meringankan beban masyarakat yang rentan terdampak COVID-19, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menyediakan bantuan sosial (bansos) berupa sejumlah bahan pokok.

Bahan pokok yang diberikan tersebut tidak asal pilih, melainkan berdasarkan hasil kajian oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.

"Komponen bahan pokok yang diberikan itu telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat selama masa pandemi. Kami melakukan penyesuaian juga. Sekarang lebih lengkap, di tahap 9 ini ada 10 komponen bantuan yang diberikan," jelas Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Irmansyah, pada Kamis, (5/11/2020).

Adapun kesepuluh komponen tersebut, yakni beras 10 kilogram, minyak goreng 0,9 liter 2 pcs, sarden 2 kaleng, biskuit 1 kaleng, tepung terigu 1 kilogram, mie instan 4 pcs, kecap pouch 1 pcs, gulai ayam 325 gram 1 kaleng, dan opor ayam 325 gram 1 kaleng. 

Untuk meminimalisir penularan COVID-19, pemberian bansos tidak terpusat di satu tempat. Melainkan, diserahkan ke penerima manfaat secara langsung (door to door) melalui Ketua RT masing-masing.

"Paket bansos ini diberikan minimal dua kali dalam sebulan atau menyesuaikan dengan situasi dan keadaan pemberlakuan PSBB oleh Pemprov DKI Jakarta," katanya.

Saat ini, penyaluran bansos memasuki tahap 9, menjangkau 1.160.409 Kepala Keluarga di DKI Jakarta. Jumlah penerima bansos tersebut, menurut Irmansyah, akan terus dievaluasi dengan mempertimbangkan kondisi warga penerima.

"Akan dilakukan evaluasi penerima manfaat setiap tahapnya dengan melihat keberadaan kehidupan KK dimaksud. Apabila ada warga yang terus-menerus mendapatkan bansos, itu karena memang dianggap layak mendapatkannya dengan berkoordinasi dengan pihak RT/RW setempat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Irmansyah menyebut, bagi masyarakat yang belum mendapatkan bansos, dapat mendaftarkan diri ke pengurus RT/RW tempat tinggal masing-masing.

"Selanjutnya, data tersebut diserahkan ke pihak Kelurahan melalui petugas pendata dan pendamping sosial (pendamsos) di setiap Kelurahan," ujarnya.

Selain mendapatkan bansos dari Pemprov DKI Jakarta, warga di DKI juga mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial. Untuk bansos dari Pemerintah Pusat, Irmansyah menyebut, pihaknya memberikan pendampingan distribusi sehingga tepat sasaran.

"Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan kepada Kemensos RI dalam pendistribusian bansos dengan memberikan data warga Jakarta yang terdampak COVID-19. Kami juga memberikan pendampingan dalam pendistribusian bantuan sampai ke penerima manfaat," pungkasnya.

Ketua Forum RT/RW DKI Jakarta, M. Irsyad, mengatakan bahwa distribusi bansos di DKI Jakarta selama ini dapat terlaksana dengan baik. Belum ada keluhan dari RT/RW dalam penyaluran bansos kepada warga.

"Untuk proses pendistribusian berlangsung lancar," ungkapnya.

Ia menyampaikan, dalam memberikan bansos tersebut, sekaligus dijadikan kesempatan bagi pengurus RT/RW untuk menyosialisasikan protokol kesehatan.

"Alhamdullilah, hingga sekarang, masyarakat semakin sadar protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19," tuturnya.

Erik, warga Kenari, Jakarta Pusat, menyatakan terbantu dengan adanya bansos dari Pemprov DKI Jakarta. Ia yang berprofesi sebagai pekerja serabutan sekarang ini mengaku sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

"Cari kerja serabutan sekarang susah, sementara kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi," katanya.

Dengan adanya bansos tersebut, setidaknya menurut Erik, dirinya diringankan dalam memikirkan kebutuhan untuk makan keluarga. "Untuk makan, kita bisa jadi lebih irit, tinggal nyari uang buat kontrakan, jajan anak, dan lainnya. Semoga saja kuat dan pandemi semoga saja segera selesai," ujarnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini