News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cybercrime

Program Berbahaya Ini Dirancang Mencuri Data, Waspadalah!

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awas data Anda dicuri garong internet!

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Kaspersky Lab menemukan miniFlame, program berbahaya berukuran kecil namun sangat fleksibel yang dirancang untuk mencuri data dan mengontrol sistem yang terinfeksi pada saat operasi mata-mata cyber terarah dilakukan.

MiniFlame  atau SPE, ditemukan oleh ahli Kaspersky Lab pada Juli 2012 dan awalnya diidentifikasi sebagai sebuah modul Flame. Namun pada September 2012, tim peneliti Kaspersky Lab melakukan analisis mendalam terhadap server command & control (C&C) Flame dan berdasarkan analisis ditemukan bahwa modul "miniFlame" sebenarnya merupakan interoperable tool yang dapat digunakan sebagai program berbahaya mandiri atau sebagai plug-in malware Flame dan Gaus.

Analisis atas "miniFlame" menunjukkan bahwa ada beberapa versi yang dibuat antara 2010 dan 2011, dengan beberapa varian aktif yang masih belum ditemukan. Analisis tersebut juga menemukan bukti baru adanya kerjasama antara pembuat Flame dan Gauss, karena kedua program berbahaya tersebut bisa menggunakan "miniFlame" sebagai "plug-in" dalam operasi mereka.

MiniFlame juga dikenal sebagai SPE, dibuat berdasarkan platform arsitektur yang sama dengan Flame. "miniFlame" dapat berfungsi sebagai program mata-mata cyber mandiri atau sebagai komponen dalam Flame maupun dan Gauss.

Alexander Gostev, Chief Security Expert, Kaspersky Lab, mengatakan, miniFlame adalah tool serangan dengan presisi tinggi. Kemungkinan besar 'miniFlame' adalah senjata cyber terarah yang digunakan dalam suatu gerakan yang bisa disebut sebagai gelombang kedua dari serangan cyber.

"Flame atau Gauss digunakan untuk menginfeksi sebanyak mungkin korban demi mengumpulkan informasi dalam jumlah besar. Setelah data dikumpulkan dan diperiksa, korban yang layak untuk diserang ditentukan dan diidentifikasi kemudian "miniFlame" diinstal agar bisa melakukan pengawasan dan kegiatan mata-mata cyber secara lebih mendalam," tuturnya, Selasa (30/10/2012).

Ditambahkannya, penemuan miniFlame juga memberikan kita bukti tambahan adanya kerjasama antara pembuat program-program jahat paling terkenal yang digunakan untuk operasi perang cyber: Stuxnet, Duqu, Flame dan Gauss. 

Baca artikel menarik lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini