Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM
Kaum wanita khususnya para ibu harusnya diperlakukan spesial saat perayaan Hari Ibu yang jatuh tiap 22 Desember.
Tapi ternyata tak semua ibu bisa bermanja-manja menjelang hari spesial mereka. Tengok saja kisah nestapa sejumlah ibu dari keluarga kurang beruntung yang ikut membanting tulang mencari nafkah buat keluarga.
Para ibu ini berperan ganda, ya sebagai pencari nafkah, sebagai istri, sebagai ibu, terkadang sekaligus sebagai kepala keluarga. Seperti tampak pada fenomena ibu Pemulung-Warga RT 14 Kelurahan Air Putih, jalan Pangeran Suryanata, bernama Ibu Tamiyah ini.
Ia memulung sampahplastik dan kaleng perhari sampai 1 karung 100 kg sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bukit Pinang, Samarinda. Saat ditemui Harian Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) pada Jumat (21/12) ibu ini sedang getol mengais rezeki dari sampah plastik dengan wajah kelelahan tapi masih tersenyum.
Hari ibu diperingati Tamiyah dengan memulung sampah, bekerja keras membantu sang suami menghidupi tiga orang anaknya, agar dapur terus dapat mengepul.
Di lain tempat, nun jauh dari Samarinda, tepatnya di Yogyakarta, ibu bernama Zainab tampak membantu memindahkan piring tempat makan yang baru saja digunakan oleh Pawiro Subilah, teman satu wismanya, di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (21/12).
Bagi para perempuan lanjut usia penghuni tempat itu, peringatan Hari Ibu seperti yang jatuh tiap 22 Desember adalah salah satu momen yang dinanti dan dipenuhi harapan akan kunjungan dari anak atau sanak saudara mereka. Masalahnya, apakah anak-anak dan saudara ada yang peduli dengan hari tua mereka? Semoga terketuk!
Baca Artikel Menarik Lainnya