Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer mode Ardistia Dwi Asri akhirnya bereksplorasi dengan bahan tenun untuk pertama kalinya.
Koleksi busana siap pakai (ready to wear) edisi terbatas musim gugur-dingin 2013-2014 akan menjadi koleksi perdananya yang berbahankan tenun.
Ardistia menuturkan keputusannya untuk memanfaatkan tenun juga atas ajakan perkumpulan Cita Tenun Indonesia (CTI) yang diketuai oleh Okke Hatta Rajasa.
"Sebenarnya saya terbuka dengan bahan apapun. Memanfaatkan tenun memang sudah menjadi impian," ujarnya kepada TRIBUNnews.com, Selasa (9/4/2013).
Untuk koleksinya yang terinspirasi dari lulisan-lukisan karya I Gusti Nyoman Lempad , Disti memanfaatkan tenun Bali dan Garut.
Menurut desainer lulusan Parsons The New School for Design itu, tenun tersebut dipilih karena teksturnya yang mewah, menyerupai kain jacquard, bahan yang selama ini sering Disti pakai.
Material tersebut disulap Disti menjadi busana-busana siap pakai bernuansa urban dan maskulin dengan cutting yang arsitektural sebagaimana khas Ardistia New York.
Tenun Bali yang bermotif kotak-kotak kecil keemasan lebih banyak Distin pakai sebagai bahan luaran seperti jaket berpotongan tailor.
Untuk menambahkan kesan modern dan edgy, ia menambahkan aksen ritselting yang diaplikasikan secara asimetris, dan bahan kulit.
Semenatara tenun Garut yang bermotif garis keemasan hadir dalam potongan kemeja. Pilihan warna yang ia pakai lebih condong pada palet warna kalem seperti putih, krem, lalu dikombinasikan dengan warna hitam. Sehingga busana tetap terlihat simpel.
Konsep busana yang sederhana sudah menjadi harga mati buat lini Ardistia New York yang telah hadir di New York City pada tahun 2006.
Masyarakat New York, kata Ardistia, cenderung memilih busana yang simpel dan multiguna (versatile).
Berbicara soal pelanggan, Disti berharap konsep busana terbarunya itu dapat diterima oleh pasar internasional, khususnya Amerika.