News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tas Ransel Ini Bisa Berubah Fungsi Jadi Tandu

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah tas ransel yang bisa menjadi tandu sebagai finalis Black Innovation Awards 2011 dipamerkan di acara BIA Talk 2013 di Simpul Space, Jalan Purnawarman, Jumat (12/2)

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Belasan karya inovasi anak muda dipamerkan dalam rangka menarik minat anak muda baru untuk berinovasi pada acara BIA Talks dalam rangkaian dari Black Innovation Awards (BIA) 2013 dengan tema "Inspiring Innovation Talks" di Simpul Space 2, Jalan Purnawarman 70, Bandung.

Semua karya yang dipamerkan itu merupakan karya-karya finalis BIA 2011 dan 2012. Di antara karya-karya itu tampak sebuah tas ransel yang bisa dibilang menarik.

Selain memiliki fungsi yang banyak digunakan manusia dalam keseharian, juga memiliki fungsi ganda dalam kepedulian sosial. Tas ransel yang diberi nama Gadar dengan warna hitam dan berbahan kanvas itu ternyata bisa menjadi alat tandu untuk menggotong korban kecelakaan atau korban bencana alam.

Karya yang dibuat oleh Gatot Suparmanto, mahasiswa UMY yang aktif dalam bidang keperawatan, itu menjadikan tas ransel berubah menjadi tandu hanya dengan membuka ritsletingnya dan membuka lipatan tasnya menjadi seukuran tandu normal dengan panjang sekitar 120 cm dan lebar 50 cm.

Secara sepintas, ransel yang cocok untuk kuliah atau pergi ke kantor itu tidak terlihat sebagai alat penyelamatan.

"Saya beri nama tas itu Gadar, sengaja singkatan dari nama saya Gatot dan kata Darurat. Pakai nama saya biar orang ingat siapa yang membuatnya dan tas ini memang bisa digunakan untuk kedaruratan. Kalau sudah menjadi tandu, ini bisa menahan beban 100 kg, dilengkapi pengaman pasien agar tidak jatuh saat diangkat," tutur Gatot, yang menjadi finalis BIA 2011 dengan karyanya itu.

Selain tas ransel yang bisa berubah jadi tandu, di pameran itu juga ada helm yang sudah dilengkapi dengan kunci pengaman saat disimpan di sepeda motor. Karya yang berupa pengunci helm itu diberi nama Piikey oleh pembuatnya, Tri Andriano Ibrahim, dan karya tersebut berhasil menjadi pemenang utama pada BIA 2011.

"Saya nggak nyangka bisa jadi pemenang," tuturnya.

Diakui Tri, ide itu muncul karena perkembangan pengguna sepeda motor di masyarakat semakin meningkat, permintaan helm pun ikut naik. Bahkan pencurian helm pun banyak dialami oleh para pengendara sepeda motor, saat sepeda motornya disimpan di area parkir yang tanpa penjagaan.

Selain itu, pihak pabrikan sepeda motor kebanyakan hanya memberi fasilitas helm di bawah jok dengan kondisi helm harus miring sehingga kerap basah bagian dalamnya jika turun hujan.

"Dengan Piikey yang bisa dipasangkan pada dudukan kaca spion sepeda motor sehingga helm bisa disimpan dengan kondisi tidak miring dan bebas dari air hujan, juga aman karena pakai kunci," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini