News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demi Tokyo SkyTree, Seorang Pria Rela Habiskan Uang Rp 19,4 Juta

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Botol transparan mineral water bergambar Tokyo SkyTree paling laris kedua dalam penjualan setahun ini.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Percaya apa tidak, dalam satu tahun (Rabu, 22/05/2013 ini tepat setahun) Tokyo SkyTree, seorang lelaki dari Saitama Jepang, bolak-balik naik sampai ke puncak tertinggi tower tersebut sebanyak 68 kali, berarti menghabiskan uang 204.000 yen atau sekitar Rp 19,4 juta (kurs Rp 95 per yen) hanya untuk mencapai puncak ketinggian 450 meter yang disebut Tembo Galleria.

Usia setahun cepat sekali dan tower tertinggi (634 meter) di dunia menurut Guinness Book of Record tanggal 17 November 2011 itu telah dikunjungi lebih dari 50 juta wisatawan. Demikian peliputan langsung Tribunnews.com, Rabu(22/05/2013), di daerah Asakusa tempat tower itu berada.

"Akibat tower ini, pengguna kereta api pun meningkat lima kali lipat dibandingkan sebelum ada tower tersebut," papar seorang pegawai stasiun kereta api Tobu Sky Tree Station.

Untuk masuk ke tower tersbeut, apabila sampai Tembo Deck saja (350 meter) membayar 2.000 yen(Rp 190 ribu). Pesan terlebih dulu 2.500 yen (Rp 238 ribu). Tapi sampai di puncak tertinggi 450 meter, tambah 1000 yen (Rp 95 ribu) lagi.

Selama satu tahun ini tiga Omiyage, atau dalam bahasa Indonesia disebut oleh-oleh, yang paling populer adalah tissue roll bergambar tower tersebut beserta kata-kata pengarahan penggunaan tissue untuk kesehatan dengan alur bercerita membuat kita tertawa. Dijual dengan harga 294 yen sebuah.

Lalu terpopuler kedua adalah botol transparan mineral water dengan gambar tower tersebut. Dan populer ketiga adalah monumen kristal tower dengan lampu dapat berubah warna dijual dengan harga 2990 yen sebuah.

Setiap hari tower memang ramai sekali dikunjungi wisatawan. Tapi ada hari dan waktu yang bisa membuat kita tenang karena masih sedikit wisatawannya yaitu pagi hari antara jam 8-9 pagi dan malam hari sekitar jam 9 malam (penjualan tiket terakhir jam 9 malam tapi kita bisa melihat-lihat sampai dengan jam 10 malam).
 
Sedangkan hari yang paling sedikit kunjungan menurut penelitian Tribunnews.com  adalah hari Kamis. Paling ramai tentu saja Sabtu, Minggu dan hari libur. Dengan kunjungan 50 juta orang setahun, termasuk Tokyo Solamachi, daerah perbelanjaan dan restoran di tower tersebut, berarti satu hari tower tersebut kalau dirata-rata dikunjungi sebanyak 138.000 wisatawan. Sedangkan yang naik ke ketinggian 350 meter mencapai 6,34 juta orang. Berarti  dari tiket masuk saja sedikitnya menghasilkan pendapatan 12,68 juta yen. Luar biasa sekali memang income yang diperoleh tower ini.

Bagi wisatawan yang ingin melihat Gunung Fuji dengan sangat cantik, jelas, dari pengalaman Tribunnews.com sangat direkomendasikan pada awal Desember nanti. Saat Desember, dari puncak Tower ini sangat mudah dan jelas melihat Gunung Fuji di kejauhan.

Dalam setahun ini sedikitnya 21 kali lift tower yang membawa wisatawan sampai ke puncak 45 meter, berhenti karena masuknya angin kencang sekali sehingga untuk keamanan lift dihentikan sementara.

Ketinggian 634 meter karena apabila disebut dalam bahasa Jepang berarti 6 (mu) 3 (sa) 4 (shi), atau Musashi. Mengingatkan kita kepada Provinsi Musashi di masa lalu yang meliputi  Tokyo, Saitama dan sebagian perfektur kanagawa. Itulah sebabnya untuk mengenang propinsi Musashi, dipakailah angka dan dibuatlah ketinggian 634 meter.
 
Bagi acara entertainment, lebih dari 600 kali tower ini telah digunakan oleh berbagai program televisi Jepang selama setahun ini. Bahkan untuk keperluan peliputan seringkali dipakai pada ketinggian 497meter, naik tangga setelah ketinggian 450 meter, khususnya oleh para crew televisi untuk meliput indahnya gunung Fuji secara terbuka.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini