Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNBEWS.COM, JAKARTA - Tahun lalu, perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) dibuka dengan peragaan busana karya Lie Sang Bong, desainer ternama dunia asal Korea Selatan yang berbasis di Paris, dan Sebastian Gunawan, desainer kondang dalam negeri.
Namun, untuk tahun ini, ada sedikit perbedaan.
Diungkapkan oleh Diaz Parzada, Creative Director Jakarta Fashion Week, JFW 2014 akan dibuka dengan peragaan busana karya para peserta Fashion Forward.
Fashion Forward adalah program yang digagas JFW di mana desainer lokal dibina agar siap bersaing di pasar internasional. Untuk tahun yang kedua ini, Fashion Forward menggodok 12 desainer lokal. Dua di antaranya adalah desainer busana muslim yaitu Nur Zahra dan Jenahara.
"Karena respon yang sangat positif dari pelaku industri fashion lokal dan dunia terhadap kualitas para desainer hasil binaan Fashion Forward, maka kami sangat percaya diri untuk menampilkan mereka sebagai pembuka," ujar Diaz.
Busana muslim memang menjadi salah satu fokus JFW beberapa tahun terakhir. Keikutsertaan Dian Pelangi sebagai peserta Fashion Forward yang pertama dan beberapa peragaan khusus busana muslim di JFW menjadi buktinya.
Menurut Diaz, busana muslim memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan industri fashion Tanah Air, mengingat peminatnya yang cukup tinggi baik dalam negeri maupun mancanegara. Tak heran jika pemerintah menargetkan ekspor busana muslim Indonesia mencapai tujuh persen pada 2025.
"Busana muslim rancangan desainer Indonesia sangat versatile. Yang tidak berhijab pun bisa memakainya. Ini alasan kenapa busana muslim memberi dampak cukup besar," jelas Diaz.