TRIBUNNEWS.COM – Kalau soal perawatan wajah dengan menggunakan produk berbahan utama tak lazim, Jepang memang ahlinya. Setelah lendir siput, sekarang giliran kotoran burung.
Ya, sebuah spa kecantikan di New York City, AS, menawarkan perawatan kecantikan yang menggunakan kotoran burung nightingale Asia impor.
Adalah Shizuka Bernstein, perempuan asli Jepang bersuamikan seorang Amerika, sang pemiliki spa tersebut.
Disebutnya sebagai "Geisha Facial", perawatan tersebut ternyata sudah dipraktikan di kalangan geisha dan aktor Jepang sejak tahun 1600an.
Enzim yang terkandung dalam kotoran burung diyakini dapat mengganti kulit mati sehingga dapat melembutkan dan meremajakan kulit.
Seperti yang dikabarkan Associated Press, Shizuka membanderol paket satu kali perawatan tersebut senilai 180 dolar AS atau sekitar Rp 1,8 juta.
Sebagai tahap awal perawatan, wajah pasien akan diuapi untuk membuka pori-pori dan melembutkan kulit, dan diolesi krim. Maka barulah memasuki tahap yang disebut Shizuka "tahap nightingale".
Dalam tahap ini, Shizuka mengolesi kotoran burung yang telah mengering, dan dicampur dengan beras, pada wajah pasien dengan tangannya.
Diakui Mari Miyoshi, salah seorang pelanggannya, krim tersebut memang mengeluarkan bebauan. "Tapi baunya seperti nasi panggang," ujar Mari.
Setelah lima menit, wajah Mari dibersihkan dengan foaming cleanser dan ditutup dengan handuk hangat beraromakan lavender dan geranium. Tahap akhir, Mari mengenakan masker berkolagen teh hijau.
Dr. Michele Green, dermatologis kosmetik di Manhattan, mengaku nightingale facial memang memiliki efek rejuvenisasi kulit. "Namun saya rasa tidak ada bedanya dengan produk kecantikan lainnya yang ada di toko," ujar dia. Tertarik untuk mencoba?