Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Tottori di dekat Laut Jepang (Sea of Japan), yang dua setengah jam perjalanan kereta api dari Osaka, ternyata memiliki padang pasir yang biasa dijuluki dengan nama Tottori Sand Dunes (TSD), sudah ada sejak 100.000 tahun lalu.
Luasnya 110 kilometer dari timur ke barat dan 30 kilometer dari utara ke selatan, Oktober 2010 diakui Unesco sebagai salah satu National Geoparks dari sebuah jaringan global dunia, dan merupakan salah satu dari empat taman padang pasirĀ di Jepang.
"Yang berat adalah pengelolaannya karena sangat luas taman padang pasir ini. Butuh banyak sekali tenaga sukarela untuk selalu membersihkan taman ini. Sekaligus juga menghimbau tamu-tamu yang datang untuk ikut menjaga kebersihan dan jangan sampai merusak lingkungan yang ada," papar Toshiaki Hota, Kepala Kantor TSD khusus kepada Tribunnews.com baru-baru ini di kantornya di Tottori.
Hota juga membenarkan beberapa kali tempat itu dibuat sebagai tempat pembuatan film. Kalau tanpa alat-alat berat yang tidak apa-apa masuk gratis tak perlu izin. Tapi kalau sudah pakai alat berat tentu harus ada izin agar tidak merusak lingkungan di TSD, tekannya.
Di padang pasir ini kita juga bisa naik onta dengan biaya 1.800 yen per orang atau 3.000 yen apabila naik berdua.
Di TSD juga diadakan berbagai kegiatan misalnya festival layang-layang, Sandboarding Championship, Terbang layang yang apabila jatuh ke padang pasir itu tidaklah sakit karena lapisan pasir halus yang empuk. Bahkan ada waktunya dibuatkan iluminasi, lampu-lampu hias di sekitar TSD sehingga malam hari tampak indah dan romantis.
Saat musim panas seperti sekarang di waktu matahari terbenam suasananya tambah romantis indah karena warna alam menjadi seolah berpelangi dari terang, biru kuning, ungi dan hitam mengenai daratan. Saat musim dingin tidak sedikit yang menggunakan sebagai tempat main ski.
Sejak 1 April 2009 sudah dilindungi dengan UU Proteksi Alam Jepang bagi TSD tersebut agar benar-benar dapat terjaga dan terlestarikan dengan baik. Membawa pasir apalagi jumlah banyak dari sana dilarang, "Kalau ketahuan kita, pasti kita himbau agar meninggalkan pasir tersebut, jangan dibawa ke luar tempat ini," ujar Hota kembali.
Begitu populernya TSD ini yang sudah dikunjungi lebih dari dua juta pengunjung dari berbagai negara karena kecantikan alamnya. Namun tentu masih penuh tantangan besar terutam adalam pemeliharaan tempat umum terbuka dan gratis itu dan menjadi taman nasional Jepang. Satu lokasi jalan-jalan yang direkomendasi bagi kita semua.