TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olga Lydia barangkali mewakili sosok wanita lajang yang mapan secara finansial, karier cemerlang dan berusia matang, tapi masih lajang.
Betapa tidak? Usianya pada Desember 2013 nanti sudah merambah angka 37. Tapi dia masih santai dengan kesendiriannya.
Ia malah terus asyik berkarier dan berbisnis.
Inilah kemunculan Olga Lydia saat ditemui pada Re-Opening Bakerzin Resto With New Concept di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013), salah satu bisnis pribadinya.
Cewek cantik dengan postur tinggi, kulit bersih, mata rada sipit dan wajah cantik oriental ini tampak proporsional posturnya.
Menurut Olga, godaan paling berat dalam pola hidup sehatnya adalah junk food. Meski begitu, ia selalu mengimbanginya dengan makan buah-buahan, banyak minum air putih dan rajin olahraga.
Olga Lydia lahir di Jakarta, 4 Desember 1976.
Ia lulus dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1994, serta memiliki tinggi 171 cm dan berat 47 kg. Olga mengawali kariernya sebagai model catwalk, iklan, dan video klip.
Ia pernah tampil di video klip Boomerang, Stanley Sagala, Kafein, dan juga Dewa. Sebagai pembawa acara, ia tampil dalam Sisi Lain, Jelita (Trans TV), Otomotif (TV7), A1GP (Global TV) (sekarang tayang di tvOne), Dunia Samsung, dan Republik Mimpi (Metro TV).
Dalam seni peran, namanya melesat lewat sinetron Lo Fen Koei (RCTI) dan film horor 12 AM. Selain karier di dunia hiburan, Olga juga menekuni bisnis studio rekaman amatir dan les vokal 'Rumah Bintang', tempat biliar 'La Forca', dan restoran 'Poke Sushi'.
Selain itu juga ia menjadi salah seorang pengurus Percasi. Pada awal 2006, ketika sedang merebaknya isu pro dan kontra mengenai RUU APP, Olga tampil sebagai salah satu artis yang aktif menentang disahkannya RUU tersebut yang menurutnya berpotensi mendiskreditkan kaum wanita.
Sebagai tanda penentangan terhadap RUU itu, ia mengekspresikannya dengan berpose seksi untuk majalah pria, Popular.