Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Gaya berbusana dapat mencerminkan baik atau tidaknya kepribadian seseorang.
Dan, konsep berbusana baik dan benar sesuai acara dan lingkungan ternyata bisa dikenalkan sedari kecil, bahkan seusia batita sekalipun.
CEO Female Daily Network Hanifa Ambadar punya cara tersendiri untuk mengenalkan konsep berbusana baik kepada kedua anaknya, Jibran (9) dan Jehan (5), saat usia mereka dua tahun.
Semuanya itu diawali dengan menyusun isi lemari pakaian secara rapih.
"Susunlah pakaian sesuai acaranya. Misal rak atas untuk baju sekolah atau pesta. Bagian bawah untuk baju tidur dan rumah," ujar Hanifa saat seminar "Kids Personal Grooming" yang digelar dalam rangkaian Jakarta Kids Festival di Kota Kasablanka, Jumat (22/11/2013).
Dengan begitu, anak dapat mengambil pakaiannya sendiri dengan mudah. Ini sekaligus mengajari anak untuk hidup mandiri.
Berikutnya, ajari anak teknik sederhana memadupadankan busana. Misal jika atasan bermotif lebih dipadukan dengan bawahan polos atau sebaliknya. Lalu warna netral dengan warna terang.
"Anak pun bisa belajar soal macam-macam warna dan motif," kata Hanifa.
Untuk soal pemilihan baju pesta keluarga yang harus seragam, Hanifa mengatakan pastikan Anda telah memberi tahu anak jauh-jauh hari. Ini supaya mereka tidak kaget.
Usahakan si kecil telah mencoba pakaian tersebut untuk memastikan mereka merasa nyaman atau tidak. Jika bermasalah, bisa segera diatasi.
Hanifa menegaskan, biarkan anak memilih apa yang ia suka. Tugas orang tua adalah mengarahkan.
Menurutnya, ada beberapa manfaat yang dapat dipetik bila orang tua membebaskan anak untuk memilih pakaiannya sendiri.
Manfaat tersebut antara lain mendukung kemandirian dan mendorong kreativitas anak, selera gaya anak menjadi lebih personal, serta menumbuhkan rasa bangga pada anak kerena pilihannya dihargai.