News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puteri Indonesia 2014

Pesona 10 Finalis Puteri Indonesia 2014 Dalam Balutan Gaun Tapis Lampung

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepuluh besar finalis Puteri Indonesia 2014 saat tampil pada malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2014). (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Puteri Indonesia bukan sekedar ajang pencarian perempuan tercantik seantero Nusantara saja. Di sini juga menjadi ajang untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

Tahun ini, Puteri Indonesia 2014 mengusung tema "Pesona Sumatera".

Mulai dari tarian sampai gaun yang dikenakan finalis pada Malam Puncak Grand Final Puteri Indonesia 2014 yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Rabu (29/1/2014) malam, semuanya bernuansa Sumatera.

Seperti yang terlihat pada penampilan 10 besar finalis Puteri Indonesia 2014. Mereka tampak anggun dalam balutan gaun malam yang terbuat dari tapis Lampung.

Adalah desainer muda Didiet Maulana yang mengangkat keindahan tapis Lampung di salah satu kontes kecantikan terbesar di Indonesia itu.

"Eksotika Swarna Dwipa", begitu Didiet mentajuki koleksi gaun tapis rancangannya.

Dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Kamis (30/1/2014), Didiet mengatakan ia memilih tapis Lampung karena memiliki karakteristik yang unik.

Mulai dari tekstur hingga warna. Teksturnya menimbul sehingga menciptakan kesan tiga dimensi. Untuk warna, tapis dikenal konsisten dengan warna emasnya.

Menurutnya, tekstur tapis yang khas membuat bahan tersebut menjadi sangat mewah dan sangat menggambarkan Swarna Dwipa, yaitu keindahan pulau sumatera yang sarat dengan kisah penghasil emasnya.

"Aku memang sebetulnya dari dulu sudah cinta wastra ini," ujar alumnus Jurusan Ilmu Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung itu.

Gaun tersebut memang dibuat khusus untuk perhelatan ini. Pembuatannya cukup singkat yaitu dua minggu.

"Kilat khusus," ujar Didiet berseloroh.

"Tantangan terbesar adalah gaun tersebut harus muat di tubuh 10 finalis yang ukurannya kami engga tahu," lanjutnya lagi.

Dalam kurun waktu yang singkat, Didiet tetap memerhatikan detail. Didiet tak hanya sekedar membuat gaun yang cantik saja. Ia memerhatikan bagaimana gaun-gaun tersebut betul-betul enak dipandang mata mengingat gaun tersebut adalah yang paling lama dipakai kontestan di atas panggung dibanding gaun desainer lainnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini