Untuk itu, ia sengaja membuat gaun yang warnanya saling bergradasi satu sama lain. Dari merah ke lembayung lalu ke hijau.
Penggunaan warna gelap juga menjadi kunci mempertahan keindahan visual gaun rancangannya.
Tapis dipadukan dengan bahan sifon yang berwarna kegelapan pada bagian rok. Misal biru navy, merah marun, dan hijau zamrud. Dengan warna gelap, Didiet bermaksud memperlihatkan kewibawaan masing-masing finalis.
"Warna gelap juga terasa nyaman dilihat secara visual dalam waktu yang cukup lama," ungkapnya.
Warna gelap juga ia hadirkan sebagai pembeda dari gaun-gaun rancangan desainer lain yang dipakai sebelum maupun sesudah sekuen 10 besar.
Sebelumnya saat pembukaan, 38 finalis tampil dalam balutan busana rancangan Raden Sirait lalu disusul dengan gaun malam karya Anas Khairunnaz yang mengusung tema "Blessing Musi".
Terinspirasi dari kekayaan alam sungai Musi, tanah yang subur serta latar belakang kerajaan Sriwijaya, gaun didominasi warna kuning dan oranye yang merepresentasikan keindahan panorama sungai Musi di kala senja. Tak lupa elemen silver dan emas di bagian atas gaun yang terinspirasi dari gaya berbusana masyarakat zaman Sriwijaya sehingga menciptakan sentuhan glamor.
Sementara itu, lima finalis yang lolos lima besar tampil dalam balutan gaun malam rancangan Ferry Sunarto yang bertemakan "Enchanted of Sumatera".
Daniel Ngantung