TRIBUNNEWS.COM - Kebiasaan anak menggigit biasanya dilakukan ketika anak takut dengan lingkungan baru. Kecenderungan ini pun terjadi pada anak dengan kemampuan bicara belum bagus. Ketika mainannya diambil temannya, ia belum bisa mengatakan, “Jangan, itu milikku!”, akhirnya anak pun menggigit.
Untungnya kebiasaan menggigit anak ini akan berkurang, bahkan hilang dengan sendirinya, jika si anak sudah pandai bicara kelak. Meski begitu, orangtua harus tetap memberikan perhatian kepada anak, utamanya usia 1-3 tahun, yang suka menggigit. Misalnya dengan mengatakan, “Jangan sayang, menggigit itu tidak boleh.”
Jika dibiarkan, kebiasaan menggigit ini dikhawatirkan akan berlanjut hingga anak besar. Anak pun merasa perbuatan menggigitnya benar karena tidak pernah ditegur atau diberi penjelasan.
Seandainya akan memberikan hukuman, pastikan hukuman itu dimaksudkan untuk menunjukkan kesalahan anak dan memperbaiki tingkah laku menggigitnya. Sebab itu orangtua tidak perlu mengancam saat anak menggigit, “Awas, kalau menggigit lagi, ibu pukul kamu!” Lebih baik, orangtua meluruskan kebiasaan anaknya menggigit melalui kedisiplinan. Sebab, kedisiplinan akan mengajarkan bagaimana bertingkah laku yang baik. Kebiasaan anak menggigit pun akan hilang.(Tabloid Nakita/Zali)