TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan di negara berkembang kawasan Asia Pasifik cenderung memiliki pandangan positif terhadap tingkat kesejahteraan mereka dibandingkan dengan rekan mereka di negara maju.
Indeks tersebut dikalkulasikan dengan nol adalah nilai paling pesimistis, 100 adalah paling optimistis, dan 50 adalah netral, dan perkiraan responden untuk enam bulan ke depan.
Penyebaran nilai indeks Kesejahteraan dari 16 negara di Asia Pasifik menunjukkan semua negara berada diatas netral (50 poin) yaitu Indonesia (70,0) sebagai yang tertinggi dan Jepang (53.6) dan Korea Selatan (54.9) sebagai yang terendah.
Penelitian ini menemukan bahwa walaupun secara keseluruhan perempuan Indonesia optimis terhadap tingkat kesejahteraannya, tetapi mereka cenderung tidak dapat mengelola tagihan belanjanya (65.4) dan menabung untuk membeli barang dengan nilai yang cukup besar (54.0) dibandingkan perempuan dari negara maju yang cenderung lebih hemat dan mampu menabung.
“Sekilas, perbedaan nilai antara negara maju dengan negara berkembang tampaknya menunjukkan bahwa standar hidup yang tinggi belum tentu mewujudkan kesejahteraan yang tinggi sebagaimana terdapat pengaruh lain seperti kultural dan psikologis,” kata Georgette Tan, Group Head Communications, Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika MasterCard dalam siaran pers, Minggu (9/3/2014).
Dikatakannya, seiring meningkatkan peran perempuan di masyarakat, penelitian kami memberikan pandangan yang dapat melengkapi data ekonomi yang pada akhirnya membantu kami untuk menganalisa lebih baik akan hal-hal yang dapat ditingkatkan khususnya di negara-negara tersebut.