TRIBUNNEWS.COM - Mendinginkan ruang tidak harus dengan menggunakan Air Conditioner (AC), terkadang cara yang paling sederhana juga bisa jadi pilihan, seperti sistem pendingin ruangan dari pipa air berikut ini.
Cara ini sudah dilakukan di beberapa gedung di luar negeri, dua di antaranya adalah Bandara Internasional Suvamabhumi, Bangkok, Thailand, dan Berliner Bogen, di Hamburg, Jerman.
Untuk mendingkan temperatur ruangan, kedua bangunan yang saya sebutkan di atas itu, dilengkapi dengan sistem pendingin ruang menggunakan pipa air.
Di Suvamabhumi misalnya, seluas 150.000 meter persegi bangunan telah dilengkapi dengan sistem pendingin di bawah lantai ruang. Dengan sistem pendingin seperti ini, proses pendinginan ruang menjadi lebih maksimal. Udara sejuk dapat langsung dirasakan oleh tubuh pengguna ruang mengalir dari lantai ke bagian atas tubuh.
Sistem serupa tampaknya dapat pula diaplikasikan di rumah tinggal. Dalam pameran teknologi bahan bangunan Indobuildtech 2010 di Jakarta, Uponor, menawarkan sebuah sistem pendingin ruang seperti halnya pendingin ruang di bandara Suvamabhumi.
Caranya, sederetan pipa air PEX "ditanam" di bawah lantai, kemudian di dalamnya dialirkan air dingin. Air dingin akan membuat temperatur pipa dan keseluruhan lantai menjadi lebih rendah. Dengan begitu, temperatur ruangan bisa ikutan turun.
Analoginya proses pendinginan mirip dengan penggunaan lantai ubin pada rumah-rumah di Indonesia pada sekitar tahuan 70-80an. Lantai ubin memiliki banyak pori-pori, dan dapat menyimpang kandungan air. Air dalam ubin, menyebabkan lantai dingin. Lantai yang dingin ini dapat sekaligus menyejukkan ruangan. Bedanya, kalau Uponor menawarkan sistem yang "canggih", lantai ubin menawarkan cara yang tradisional. Hasilnya, temperatur ruang akan turun. Ruang akan menjadi lebih sejuk.