TRIBUNNEWS.COM - Tren mencukur habis bulu yang merimbun di area organ intim ternyata tidak berlaku pada seorang Cameron Diaz. Pada bukunya yang bertajuk The Body Book, Cameron secara lugas memotivasi kaum perempuan untuk jangan membiarkan tren dan industri mengarahkan bentuk serta penampilan tubuh mereka.
Pada awal April 2014, aktris cantik pemilik gaya tawa yang unik ini meluncurkan karya sastra non-fiksi. Di dalam buku tersebut, ia menuangkan seluruh pandangan dan pemikirannya akan tren, diet, dan gaya hidup wanita modern. Cameron mengajak perempuan untuk memiliki sikap terhadap diri sendiri, terutama yang berkaitan dengan penampilan fisik.
"Jika perempuan merasa nyaman dengan bulu pada tubuh mereka, mengapa harus dibuat tidak percaya diri dengan mengatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang buruk. Saya hanya menyarankan biarkan vagina Anda tertutup oleh bulu. Tidak ada yang salah dengan itu semua," tulis Cameron.
Pernyataan kontroversial tersebut dielaborasi oleh Cameron saat menjadi bintang tamu pada The Graham Norton Show. "Bulu pada organ intim diciptakan karena memiliki fungsi baik untuk wanita. Mencukur bulu akan meluruhkan fungsinya, apalagi jika dihilangkan secara permanen, maka selamanya vagina Anda tidak akan terlindungi," ujarnya.
Pandangan Cameron soal bulu pada vagina ini tertulis pada chapter “Praise of Pubes”. Lebih lanjut, aktris yang juga seorang mantan model ini, menuliskan, "Saya dengar kalau banyak perempuan usia muda memilih membuang habis seluruh bulu vagina dengan perawatan laser. Mereka melakukannya karena sedang tren. Memang benar, ada jins dan kaus oblong favorit yang bisa dikenakan sepanjang masa. Namun, percayalah, tren vagina tanpa bulu ini hanya sementara, dan mereka akan menyesal ketika tren ini tak lagi digemari."