TRIBUNEWS.COM - Sequislife mengadakan buka puasa bersama melalui kegiatan diskusi interaktif dengan tema Healthy Life; Organic Food, For A Better Tomorrow, Jumat (18/7/2014).
Diskusi menghadirkan pembicara Vien Karina Valerie, nutrinonist dari Slim Gourmet, dr Norikas Horas, Head Of Underwriting Sequislife dan Edisjah, Director & Chief Agency Officer Sequislife. Kegiatan ini diadakan dalam rangka bulan Puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H.
Pada diskusi tersebut, disebutkan masyakarat saat ini dihadapkan pada dua pilihan yaitu gaya hidup instant atau sehat. Kurangnya pengetahuan tentang dampak makanan tidak sehat dan tuntutan hidup yang serba cepat, membuat gaya hidup instant menjadi pilihan.
Namun dampaknya terhadap tubuh akan dirasakan di masa mendatang. Untuk itu beralih ke pola hidup sehat harus dimulai dari memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemauan. Makanan organik menjadi bahasan dalam diskusi sejalan dengan tujuan Sequislife yaitu “For A Better Tomorrow”.
“Kami ingin mengedukasi nasabah dan masyarakat untuk mempraktekkan pola hidup sehat, karena masa depan yang baik dapat tercapai jika kita sehat. Kesehatan adalah modal awal dan investasi menuju hari esok lebih baik. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari berbagai rangkaian kegiatan yang dilakukan Sequislife untuk mencapai VISION 2020 – To be The Leading Life and Health Insurer in Indonesia,” ujar Edisjah.
Menurut dr Norikas, setiap orang perlu menetapkan tujuan sehat, manfaatnya adalah tidak menderita sakit. “Kurangnya komitmen mempraktekkan hidup sehat menyebabkan lebih dari 300 Juta penduduk dunia menderita obesitas: kelebihan deposit lemak dan lebih dari 1 Milyar penduduk dunia mengalami overweight (OW): kelebihan berat badan” tambah dr Norikas.
Makanan berpengaruh pada sistem tubuh, jika yang buruk masuk dalam tubuh maka dapat menyebabkan ganguan hormonal, gangguan saraf, penurunan sistem kekebalan tubuh dan ganguan pertumbuhan janin.
“Dampak ini akan terasa bila gangguan kesehatan telah dalam tahap berat (komplikasi)” ujar dr Norikas lagi.
Gaya hidup tidak sehat berpotensi mengalami penyakit kritis mulai dari risiko sedang hingga berat. Risiko sedang seperti Gangguan fungsi reproduksi – Depresi - Batu empedu (Kadar lemak yang tinggi) - Arthritis (Radang sendi) - Sosial (Diskriminasi akademik, fashion & pekerjaan. Resiko berat, yaitu Gangguan pernapasan - kanker (kandungan, usus besar, kandung empedu, ginjal, prostat, payudara) - Hipertensi – Hiperkolesterol dan Diabetes.
Salah satu pola hidup sehat adalah organik. Kata ‘organik’ merujuk pada cara produksi dan pengolahan bahan-bahan agrikultural.
“Pola hidup organik berarti memilih bahan-bahan alami yang ramah lingkungan yaitu tidak mengandung bahan kimia dan sintetis, lebih sehat dan mengandung gizi. Dampaknya adalah kualitas hidup serta ekosistem meningkat juga mereduksi polusi dan melindungi alam ” ujar Vien Karina.
Dalam penjelasannya, Vien menyampaikan penggolongan pangan dalam makanan organik yaitu: hasil panen ditanam di tanah yang aman, tidak ada rekayasa genetik, dilakukan pemisahan dengan produk konvensional, bebas hama sintetis. Sedangkan untuk pangan dari ternak maka ternak tersebut harus memiliki akses ke alam bebas (tidak dikandang), tidak disuntik hormon sintetis dan diberi pakan organik.
Adapun keuntungan dari produk organik yaitu makanan lebih segar karena tidak mengandung bahan pengawet, rendah paparan dan kontaminasi bahan kimia serta bermanfaat bagi mereka yang alergi terhadap pestisida, selain berkurang juga dapat hilang sama sekali. Menurutnya untuk mendapatkan label high healthy level maka produk organik harus dicuci bersih
“Pestisida sangat berbahaya bagi tubuh manusia, dampak kontaminasinya terhadap kesehatan di jangka pendek yaitu sakit kepala, penglihatan kabur, sakit perut dan muntah serta penyakit kulit kronis (Eczema) sedangkan di jangka panjang: dapat meningkatkan resiko kanker, cacat janin dan kelainan genetik” tambah Vien.
Sehat dapat dilakukan dengan cara konvensional seperti mencuci bahan makanan, namun hal tersebut bersifat mengurangi bukan menghilangkan kandungan pestisida. Mengupas kulit jika mengonsumsi buah, namun beberapa kandungan gizi mungkin terbuang.
Dapat juga dilakukan variasi antara bahan organik dan konvensional yaitu untuk bahan yang mengandung pestisida dapat diganti dengan bahan organik sedangkan yang rendah pestisida dengan mencuci bersih serta mengupas kulit buah.
Adapun produk organik bermanfaat bagi semua orang, terutama untuk fase istimewa yaitu anak-anak, masa kehamilan, lanjut usia serta pada saat berpuasa.