TRIBUNNEWS.COM - Siapa sangka ternyata kebiasaan diet di masa muda, bisa mengakibatkan obesitas saat umur beranjak tua. Apa pasal?
Penelitian terbaru menguak hasil temuan yang menyatakan bahwa semakin muda seseorang memulai diet, ternyata memberikan dampak negatif saat dirinya menginjak usia tua.
Ketua Peneliti, Dr Pamela Keel dari Florida State University, mengerahkan seluruh timnya untuk melakukan wawancara dan meneliti sejumlah mahasiswi secara periodik, tepatnya per dekade. Bermula semenjak tahun 1982, mereka menyeleksi sejumlah mahasiswi untuk memelajari gaya hidup mereka, terutama yang berpengaruh pada diet dan berat badan.
Setiap 10 tahun sekali, para peneliti memonitor perubahan bentuk tubuh dan berat badan yang terjadi pada sejumlah mahasiswi tersebut.
Akhirnya, disimpulkan bahwa wanita yang memulai program diet untuk menurunkan berat badan sedari remaja, cenderung kelebihan berat badan di usia 30-an dan rentan mengalami bulimia.
Hingga berita ini diturunkan, seperti dikutip Time, Dr Keel dan rekan-rekan ilmuwannya belum lugas dalam memvalidasi fakta dan informasi ini. Sebab, mereka masih berspekulasi mengenai pemicu korelasi antara kedua sebab akibat dari temuan tersebut.
Namun, mereka memastikan bahwa alasan utama yang mendorong remaja wanita mulai melakukan diet, baik sehat ataupun ekstrim, dikarenakan standarisasi citra diri yang terlalu tinggi dan mustahil dipertahankan dalam kurun waktu nan panjang.
Salah satu informasi tambahan dari hasil penelitian adalah sebagian besar remaja wanita memilih menekan nafsu makan dengan cara yang tidak sehat. Beberapa di antaranya adalah merokok, mengonsumsi obat pencahar tanpa resep dokter, menginduksi muntah, dan sengaja melaparkan diri hingga anoreksia.
Maka dari itu, Dr Keel menyarankan agar para orangtua berhenti menilai dan memuji anak berdasarkan penampilan fisik mereka. Sebab, tak sedikit anak-anak mengenal gemuk atau gendut berarti buruk itu dari lingkungan rumah mereka.
Jika tubuh anak Anda terbilang gemuk, alih-alih memaksa mereka untuk diet, lebih baik dorong mereka untuk lebih banyak berolahraga, memangkas waktu anak di depan televisi agar lebih banyak beraktivitas, dan awasi asupan makan dengan menambah jumlah buah dan sayuran pada makanan mereka.
/silvita Agmasari