Laporan Wartawan Tribun Bali, Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUNNEWS.COM - OPERASI bedah plastik untuk memperbaiki penampilan memang bukan tren baru saat ini. Tetapi di Bali, operasi bedah plastik diminati wanita dan termasuk juga kaum pria.
Dokter Vivi Vinata Guizot, pemilik sekaligus praktik di Klinik Kecantikan-Define Clinic (Aesthetic Surgery & Beauty Clinic) yang terletak di Jalan Raya Puputan No 188 Renon, mengatakan, setiap hari selalu ada pasien yang melakukan bedah plastik.
Dalam setahun jumlah pasiennya yang melakukan bedah plastik mencapai 700 orang. Tidak hanya orang lokal, pasien dari luar negeri pun kerap menjalani operasi bedah plastik di klinik dokter Vivi.
Menurutnya, -bedah plastik bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan nilai tambah pada tubuh seseorang, yang tadinya merasa kurang pada bagian tertentu dari tubuhnya, dapat ditambah dengan operasi plastik. Sehingga seseorang menjadi lebih percaya diri.
Vivi mengatakan, bedah plastik berasal dari kata Plasticos bahasa Latin yang berarti membentuk. Perempuan ini melayani bedah plastik rekonstruksi maupun bedah plastik estetika. Tarif operasi rekonstruksi lebih murah dibandingkan operasi estetika. Apalagi tren saat ini banyak peminat operasi estetika.
Bedah plastik rekonstruksi dilakukan untuk memperbaiki kelainan akibat trauma. Sedangkan, bedah plastik estetika dilakukan untuk menata bagian tertentu dari tubuh yang sudah normal menjadi lebih cantik dan lebih baik dari keadaan semula.
Menurutnya, kebanyakan bedah plastik tidak memakai bahan, kecuali membesarkan sesuatu seperti payudara. Itupun yang digunakan bukan plastik, melainkan silikon gel yang dibungkus oleh kantong dari silikon juga.
Dari sisi kecantikan, orang yang biasanya melakukan bedah plastik adalah ibu-ibu yang sudah melahirkan yang payudaranya sudah turun, dan perut sudah menggelambir.
"Banyak ibu-ibu yang tidak mempermasalahkan tapi banyak juga yang mempermasalahkan sehingga melakukan bedah plastik untuk tetap menjaga penampilan," ujarnya.
Pasien dr Vivi saat ini kebanyakan melakukan 'reparasi' pada hidung dan kantong mata turun. Umumnya mereka yang sudah berusia 40 tahun ke atas melakukan operasi demi memperbaiki dua organ tersebut.
Namun untuk kantong mata, ada yang baru berusia 28 tahun sudah melakukan operasi karena kantong matanya besar.
Faktor penyebabnya karena capek, mata juga perlu diistirahatkan apalagi saat ini zamannya menggunakan gadget dan komputer. Setiap hari blinking sebanyak 100 ribu kali.
"Kalau begadang dan jarang istirahat maka otomatis akan kendur, lemak yang seharusnya menjadi bantalan mata ke luar. Usia 28 dan 29 banyak yg sudah kantong mata besar sekarang. Tarif bedah plastik kelopak mata atas bawah Rp 20 juta," katanya.