TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG-Jerawat merupakan permasalahan kulit yang dihadapi banyak remaja bahkan wanita dewasa. Tak terkecuali Nia Janiar juga mengalami demikian, sejak remaja. Masalah tersebut masih dialami hingga kini, saat dia kuliah.
Kepada Tribun Jateng, mahasiswi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang itu mengatakan, sebenarnya ingin mencoba perawatan di klinik kecantikan yang menawarkan treatment penghilang jerawat.
Namun, ada rasa takut karena banyak teman yang mengalami ketergantungan. Nia pun khawatir masalah jerawat kembali datang, bahkan lebih buruk, jika perawatan dihentikan.
"Akhirnya, saya menggunakan krim biasa yang dijual bebas. Dan sejak sekitar empat bulan lalu, mengimbanginya perawatan menggunakan bahan herbal dan buah-buahan untuk master, bersama teman-teman kos," kata Nia.
Nia pernah mencoba membuat dan memakai masker pare yang diparut kemudian dibubuhkan ke wajah. Setelah mengering, dia membilas wajah menggunakan air hangat. Bahan lain yang pernah dia coba,pepaya dan semangka.
Terakhir, ia menggunakan buah tomat yang dilumatkan. Sebagaimana pakai masker pada umumnya, bubur tomat kemudian dibalurkan di wajah hingga kering. Setelah dirasakan, Nia merasa masker buah tomat paling cocok.
"Saya merasa kulit lebih segar dan jerawat mengering. Dulu, saya memakai masker tomat dua kali dalam sepekan. Sekarang, cukup sepekan sekali," kata Nia.
Pertama memakai masker tomat, Nia merasa sedikit perih. Sekarang ia tak merasakan lagi. Kadang, jika malas menghancurkan buah tomat, ia mengiris menjadi beberapa bagian dan dioleskan ke wajah.
Setelah sekitar 15 menit, baru dibilas menggunakan air hangat. Dari informasi yang dia baca, tomat bagus menangkal radikal bebas karena mengandung vitamin C, lycopene, dan mampu mengurangi produksi minyak. (tribuncetak/muslimah)