News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Parenting

Mendidik Anak Agar Terbiasa Jujur dan Berterus-terang

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Penelitian menunjukan bahwa baik dan burunya sifat anak itu terbentuk dari lingkungan keluarga dan terdekatnya. Namun, penelitian mengungkapkan bahwa kelompok anak berusia 10 hingga 15 tahun lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan luar mereka. Nah, umumnya anak di kisaran usia tersebut cenderung sulit berterus terang pada orangtua mereka.

Melihat perkembangan zaman yang tak selalu berdampak baik terhadap fase tumbuh kembang anak, alangkah baiknya bila anak dapat berkomunikasi secara terbuka dan terus terang. Namun, hal yang demikian tak selalu berjalan mudah pada beberapa hubungan orangtua dan anak.

Lalu, bagaimana sih cara terbaik menghadapi sikap anak yang susah untuk jujur? Berikut uraiannya.

Jangan menekan anak
Memberi tekanan berlebih pada anak  akan membuat anak semakin menyembunyikan sesuatu dari Anda. Cairkan suasana dengan Anda memulai percakapan terlebih dulu, ceritakan pengalaman menarik dan kurang menyenangkan yang pernah Anda hadapi di masa lalu. Dengan demikian, lambat laun, anak pun akan lebih terbuka pada Anda dan tidak ragu untuk curhat dengan Anda.

Buat ikatan dengan anak
Cara Anda meghadapi anak sangat tergantung dari kebiasaan yang Anda lakukan. Yakinkan anak bahwa Anda juga dapat menjadi sahabat untuk berbagi kisah, bahkan sampai hal yang paling sensitif sekali pun. Ingat saja, Anda sendiri merasa lebih nyaman curhat dengan sahabat, bukan? 

Jangan menyepelekan kebohongan
Saat anak Anda terbukti berbohong, segera tegur. Lalu, berikan pengertian baginya bahwa Anda hanya ingin yang terbaik untuknya dan tak ingin dia berbohong lagi. Namun, ingatlah untuk jangan terbawa emosi, dan asal tuduh saat tidak terbukti.  

Beri hukuman yang edukatif
Untuk menjelaskan bahwa kebohongan tak dapat ditoleransi, orang tua sah-sah saja memberikan hukuman, tetapi sesuai batasan yang mendidik. Berikanlah anak pengertian bahwa hukuman tesebut diberikan karena kebohongan bukanlah suatu hal yang baik.

Silvita Agmasari/ Sumber : BOLDSKY
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini