Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peragaan busana rancangan Barli Asmara mengisi hari kedua Bazaar Fashion Festival 2014, Kamis (23/10/2014) malam.
"Royal Javanese", begitu tema yang diusung Barli untuk koleksi musim semi-panas 2015 yang terdiri dari 48 look tersebut.
Di sini, Barli kembali menunjukkan kepiawaiannya menyajikan busana tradisional nan klasik dalam nafas gaya yang lebih modern dan segar.
Sebagaimana temanya, koleksi ini merupakan interpretasi Barli terhadap sosok perempuan bangsawan Jawa yang tercermin dalam penampilan para penari-penari keraton.
Meski begitu, desainer asal Bandung itu tidak secara gamblang menggunakan siluet kebaya ataupun dodot. Gaya busana yang hadir tetaplah didominasi potongan gaun modern bersiluet lurus dan ball-gown dalam palet monokromoatik, emas dan hitam yang beberapa di antaranya dipadu dengan bustier atau korset berstruktur.
Perkawinan antara gaya tradisional dan modern sangat kentara pada pengaplikasian teknik digital printing dan cara Barli mengemas aksesori.
Untuk bahan, Barli menggunakan kain bermotif batik truntum dan kawung yang dicetak di atas kain satin menggunakan teknik digital printing. Dengan teknik tersebut, Barli dapat lebih leluasa "bermain" dengan ukuran dan warna yang sedang tren tanpa meninggalkan unsur tradisional.
Pada jajaran aksesori, Barli mencoba mengembangkan penggunaan bahan nonkonvensil, semisal akrilik. Bahan elastis transparan itu Barli sulap menjadi hiasan berbentuk peplum dengan detail cut out sebagai pengganti sabuk berbahan kain yang biasa melilit perut penari Jawa. Pada bagian depannya disematkan hiasan ukiran emas.
"Dengan bahannya yang elastis, aksesori ini sebetulnya bisa dipakai oleh perempuan dari segala ukuran," ujar pria yang belajar mendesain busana secara otodidak itu.
Di samping itu, muncul pula kalung leher (choker), gelang, dan hiasan berbentuk elips yang terbuat dari ukiran emas. Yang unik, rambut para model dihiasi sanggul anyaman berwarna emas.
"Treatment" ukiran juga muncul pada sepatu bergaya wedges yang membuat penampilan semakin menarik.
Di jajaran gaun "Royal Javanese", Barli tetap memberi porsi permainan detail fringe sebagaimana ciri khasnya sehingga memberi sentuhan akhir glamor. Selain fringe, muncul pula gaun-gaun dengan detail payet, permata, bulu, dam mutiara.
"Detail fringe sebetulnya masih ada kaitannya dengan tema ini. Fringe merupakan salah satu detail yang menghiasi sarung keris," kata desainer yang berencana membuat perayaan 15 tahun berkarier sebagai desainer tahun depan.