TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Towers Watson, perusahaan konsultan SDM global, menemukan fakta, dua dari tiga karyawan akan hengkang dalam dua tahun mendatang.
Hasil survei yang melibatkan 1.000 karyawan sebagai responden dari berbagai level dan demografi ini menunjukkan perusahaan-perusahaan di Indonesia kesulitan mempertahankan karyawannya.
Bagian Human Resources (HR) mengalami kesulitan memahami faktor-faktor yang mendorong loyalitas dan engagement para pekerja profesional di Tanah Air terhadap perusahaan tempat dia bekerja.
"Banyak perusahaan di Indonesia gagal memahami ini, sehingga buntutnya hingga 66 persen karyawan akan hengkang waktu dua tahun, sisanya pilih bertahan," kata Awaldi, Director of Talent & Rewards, Towers Watson Indonesia di Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Tenaga kerja Indonesia cukup unik. Motivasi yang sangat mendorong daya tarik bagi pekerja profesional terhadap suatu perusahaan sering kali diabaikan perusahaan. Seperti layanan dan manfaat kesehatan, pensiun, serta visi, misi dan nilai suatu perusahaan.
Johannes Eckold, Senior Consultant Organisational Surveys & Insights, Towers
Watson Global mengatakan, selain gaji pokok, kesempatan promosi, layanan dan manfaat kesehatan merupakan elemen kunci yang menciptakan daya tarik perusahaan karyawan.
"Perusahaan cenderung mengabaikan keinginan karyawan dalam memahami visi, misi dan nilai perusahaan tempat mereka bekerja, serta keinginan untuk mempunyai kesempatan belajar dan berkembang," kata Johannes.
Untuk mempertahankan karyawan perusahaan perlu memberikan pekerjaan sesuai dengan keahlian karyawan, menciptakan ide dan cara baru pekerjaan merupakan elemen penting bagi karyawan untuk bertahan di suatu perusahaan.
Awaldi mengatakan, perusahaan di Indonesia harus meningkatkan keterlibatan karyawan mereka melalui manager dan atasan langsung agar dapat memberikan pengaruh positif bagi perkembangan bisnis perusahaan.
"Perusahaan juga harus meningkatkan kemampuan manajerial dan komunikasi dari tim manajemen perusahaan," katanya.
Ia menyarankan untuk meningkatkan loyalitas dan engagement karyawan dibutuhkan pengelolaan SDM yang superior, melalui penyelarasan antara strategi bisnis dan SDM.
"Juga program talent management yang disesuaikan dengan karateristik bisnis dan karyawannya yang unik, manajer yang efektif, dan organisasi SDM yang kapabel," katanya.