TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak cara yang digunakan wanita masa kini untuk membentuk badannya menjadi lebih seksi. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, Aerobik dan Salsa menjadi favorit bagi wanita untuk membentuk tubuh mereka, kini tari perut atau yang biasa disebut belly dancer sudah menjadi semacam gaya hidup.
Suzanna Hutabarat Tibble, seorang instruktur belly dance menjelaskan, saat ini belly dance sudah menjadi semacam gaya hidup bagi para kaum hawa. Kata dia, banyak manfaat yang bisa dipetik dengan melakukan tarian perut ini. Manfaat pertama adalah untuk kesehatan yakni untuk membakar kalori.
Selain itu, gerakan-gerakan pada belly dance yang pelan, membuat sang penari minim mengalami risiko cidera dibandingkan jika melakukan fitness.
“Tapi kebanyakan wanita mengikuti belly dance karena ingin mendapatkan tubuh yang lentur, karena konsentrasi gerakan pada tarian ini ada di perut dan pinggul. Banyak yang merasa confidence dan lebih percaya diri setelah mereka melakukan belly dance,” katanya kepada Warta Kota, belum lama ini.
“Mereka juga merasa lebih cantik dan seksi karena gerakan yang dilakukan berulang-ulang ini akan membentuk keindahan perut dan pinggul. Sebab, belly dance adalah tarian yang gerakannya fokus pada otot-otot yang jarang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Tarian ini dapat melenturkan dan memperkuat otot perut, bokong serta paha,” imbuh Suzanna.
Di dalam Belly dance terdapat beberapa jenis gerakan, antara lain Shiver, Hip hits, dan Undulations. Shiver adalah suatu gerakan yang lebih memfokuskan pada bagian pinggul dengan cara digoyangkan dari atas hingga ke bawah secara berulang. Hip hits atau dikenal dengan staccato adalah suatu gerakan yang juga menggunakan pinggul, tetapi lebih mengimbangi dengan dada dan bahu.
Gerakan Undulations atau fluida adalah suatu gaya yang berbeda dengan gaya sebelumnya. Gerakan ini lebih cepat dan sedikit erotis karena penari akan selalu berputar-putar.
Jika dilakukan dengan penuh konsentrasi dan penghayatan, gerakan-gerakan pada belly dance juga mampu membuat jiwa menjadi tenang dan mengurangi tingkat stress penarinya. “Saya sendiri banyak melihat belly dance dari sisi artnya, estetika gerakan-gerakan yang juga bepengaruh pada sisi spiritual,” jelas Suzanna yang juga pemilik Haremqueen Studio Dancer di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Sejak dibangun tujuh tahun silam, Haremqueen telah memiliki ratusan murid, terdiri dari anak-anak usia tiga tahun hingga wanita berusia 65 tahun. Selain itu, banyak pula anggotanya yang kini telah menjadi instruktur belly dance di kota asalnya.
“Yang sudah bisa menjadi instruktur itu mereka yang telah melalui uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat dari kami. Ada beberapa syarat yang juga harus mereka penuhi seperti harus melalui ujian tampil di depan public atau show dan mampu menciptakan koreografi sendiri,” katanya.
Berapa lama agar bisa menguasai gerakan-gerakan pada belly dance? Kata Suzanna, setiap orang berbeda-beda dalam hal penguasaan ini. “Kalau mereka sudah punya bakat menari, bisa cepat bisa. Biasanya latihan tiga sampai enam bulan saja mereka sudah lentur dan menguasai gerakan-gerakan basic. Tapi bagi yang memang tidak punya bakat menari bisa lama, bisa setahun atau lebih. Tapi itu semua tergantung kepada niat dan semangat mereka untuk bisa menguasai belly dance,” jelas Suzanna.
Di Haremqueen Studio, latihan bisa dilakukan selama seminggu sekali dengan durasi per latihan 1,5 jam. Biayanya, Rp150.000. Jika mengambil paket perbulan lebih murah, hanya Rp480.000 dengan empat kali pertemuan.
“Selain dari Jakarta, banyak yang datang dari luar Jakarta seperti Batam, Makassar, Bandung, Bali dan berbagai kota lain. Mereka sengaja datang ke sini untuk belajar belly dance yang benar langsung dengan instruktur. Karena pada umumnya mereka belajar belly dance hanya dari tutorial di youtube.”