TRIBUNNEWS.COM -Udara dingin memang biasanya menghadirkan suasana melankolis yang membuat kita ingin berdekapan dan bermesraan dengan pasangan.
Ternyata, hal yang demikian divalidasi oleh sebuah penelitian di Colorado, Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa udara dingin menyebabkan seseorang lebih sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kontak fisik yang memberikan kehangatan.
Menjelang hari kasih sayang atau valentine yang bakal jatuh pada hari Sabtu (14/2/2015) mendatang, hujan mengguyur sebagian besar wilayah di Indonesia. Alhasil terciptalah udara dingin yang membuat banyak orang ingin selalu bermesraan dengan pasangan masing-masing.
Penelitian ini melibatkan sejumlah mahasiswa dan mahasiswi di University of Colorado. Para partisipan diminta menjawab sejumlah pertanyaan berkaitan dengan udara dingin dan kebutuhan untuk bermesraan.
Hasilnya, mayoritas partisipan menjawab secara emosional mereka menginginkan kehangatan fisik yang didapatkan dari pasangan. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa di musim dingin, mereka cenderung menonton film romantis ketimbang film laga atau kartun.
“Hasil riset mempelajari efek fisik dari seseorang yang sedang jatuh cinta. Mereka yang tengah kasmaran, mengalami perubahan fisik saat bersama pasangan mereka, mulai dari telapak tangan yang berkeringat, nafas naik turun, dan detak jantung bergerak lebih cepat. Semua itu terasosiasi dalam satu kebutuhan akan kasih sayang,” tulis Jiewan Hong, Assistant Profesor, Hong Kong University of Science and Technology, dan Yacheng Sun, Assistant Professor, University of Colorado di Boulder.
Dalam serangkaian eksperimen, pasangan peneliti ini mengatur suhu ruang menjadi lebih dingin dan menghidangkan teh panas untuk partisipan. Para partisipan diminta memilih film yang terasa pantas untuk ditonton berdasarkan suasana hati mereka. Alhasil, film romanti menjadi pilihan paling populer.
Kondisi ini secara tidak langsung menjelaskan bahwa udara dingin memicu orang, baik pria dan wanita, untuk mencari kehangatan demi memberikan kenyamanan secara fisik serta emosional. (Agustina/ Sumber: Live Science)