TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak pertanyaan yang dikirim ke twitter dan email saya terkait karier para lulusan baru, untuk mencari cara bagaimana agar bisa berkarir dengan tepat dan cepat. Beberapa pertanyaan yang bisa saya sampaikan di sini adalah:
Apa saja langkah-langkah jitu yang harus dilakukan mahasiswa yang baru lulus kuliah untuk mendapatkan kerja dengan cepat?
Sebelum menjawab pertanyaan, berdasar pengalaman, sebenarnya mahasiswa yang baru lulus kuliah pun kalau semasa kuliahnya aktif berorganisasi, ikut komunitas, berbisnis kecil-kecilan atau mungkin part time worker, itu sudah menjadi modal sedikit untuk memulai dunia kerja.
Sangat disayangkan kalau mahasiswa zaman sekarang tidak mempunyai aktivitas apa pun selama kuliah. Padahal justru selama kuliah, pengalaman berorganisasi dapat sangat membantu meningkatkan beberapa kompetensi seperti teamwork, leadership dan networking.
Namun demikian, bagi Kamu yang baru lulus dari bangku kuliah, berikut langkah-langkah jitu supaya dapat kerja cepat.
1. Ketahuilah Strength and Weakness Anda.
a. Kenalilah Kekuatan dan Kelemahan Anda. Ingat-ingatlah selama masa kuliah, apa yang menjadi kekuatan Anda, dan tulis dalam notes. Lalu jadikan kekuatan Anda menjadi hal yang bisa Anda "jual" ke perusahaan.
b. Setelah Anda tahu apa kelemahan Anda, cari tahu bagaimana cara mengatasinya. Hal ini bisa jadi ajang latihan saat Anda ditanya dalam interview tentang apa kelemahan Anda. Jujurlah akan kelemahan Anda, namun mencari cara bagaimana mengatasinya.
2. Buatlah CV yang komprehensif dan menarik.
a. Kadang fresh grad terjebak dengan CV yang lengkap, panjang, namun kurang menarik, sehingga tidak user friendly dan akhirnya tidak dibaca oleh perusahaan. Boleh komprehensif, cantumkan kekiatan organisasi, detail, komunitas dsb. Namun berikan hal-hal menarik yang membuat orang lain mudah membacanya.
b. Jual yang menjadi Strength/Kekuatan Anda dan tuliskan didalam CV. Misal cetak tebal atau miring apa yang menjadi minat, kekuatan, prestasi, pengalaman organisasi atau part time work, asisten dosen, trainer, atau apapun yang ingin Anda tunjukkan. CV adalah pintu pertama untuk "ajang jualan" anda.
c. Buatlah kalimat julukan unik yang mencerminkan kekuatan karakter Anda, dan letakkan itu di paling atas dalam CV Anda. Misal " Integrity Finance Worker" atau "Fast Learner Secretary". Ini untuk memudahkan "brand" Anda menarik HRD untuk memanggil Anda interview.
3. Ikuti 1 atau 2 sertifikasi atau training tambahan sebagai "Added Value"
Coba ingat kembali minat kerja Anda dan cari training/sertifikasi yang sesuai. Ingatlah bahwa hal ini bukan sebagai cost, tapi investasi buat Anda. Tidak perlu yang mahal, tetapi hal yang Anda minati dan Anda yakin akan jadi "added value" dan modal buat Anda. Trust me, it works.
4. Perluas Networking & Update Informasi Loeongan Kerja
Rajin-rajin buka informasi lowongan kerja di koran, ikut milis lowongan kerja dan cari tahu persyaratan setiap karakter instansi. Perluas networking lewat teman-teman kampus, kepegawaian kampus, internet, milis, komunitas, asosiasi, dekati lagi keluarga besar, ikut reunian, dsb.
5. Buat CV & Surat lamaran yang berbeda untuk perusahaan yang bisnisnya berbeda.
Jangan asal copy paste CV dan surat lamaran, karena perusahaan akan menilai keseriusan Anda. Jika Anda masih belum tahu akan kelemahan dan kekuatan Anda, maka kemungkinan Anda akan melamar berbagai bidang yang berbeda-beda. Namun Anda jangan memberikan CV yang sama untuk bidang yang berbeda dan kepada 2 perusahaan yang berbeda karakter. Misal tertarik menjadi PNS, BUMN, NGO atau Swasta, akan mempunyai perbedaan dalam pendekatannya. Budaya tiap perusahaan menentukan karakter kepribadian tiap kandidat pegawainya.
6. Ikut Job Exhibition dan siapkan CV yang sesuai.
7. Sesuaikan perusahaan yang Anda pilih dengan minat bidang kerja Anda.
Biasanya minat Anda ada hubungannya dengan kepribadian Anda. Dan biasanya Perusahaan mencari pegawai yang core values pribadinya cocok dengan Budaya Perusahaannya.
Kesimpulannya, perusahaan juga akan mencari kandidat yang karakter kepribadiannya tidak jauh beda dengan Budaya Organisasinya. Misal : Anda tahu bahwa Anda orang yang dinamis, mudah bosan, adventurer. Maka coba utamakan untuk mengirim CV ke perusahaan yang punya karakter tersebut,misalnya retail, Media, atau FMCG. Jika Anda cenderung berkarakter kalem, suka kerja rutinitas dengan lingkungan yang structured, Anda bisa melamar ke perusahaan BUMN, atau PNS. Jika Anda ingin mengetahui Strength Weakness Anda, datanglah ke Psikolog untuk konsultasi karir Anda.
Sebenarnya apa yang menjadi acuan banyak perusahaan untuk merekrut karyawannya? Apakah keaktifan organisasinya atau nilai IP-nya?
Setiap perusahaan mempunyai standard yang berbeda-beda dalam merekrut karyawan. Namun sejauh ini di beberapa perusahaan mementingkan Attitude yang baik dibandingkan intelektualitas yang tinggi. Kembali lagi kepada kepentingan perusahaan.
Tidak ada panduan bahwa yang aktif organisasi akan lebih mudah dapet kerja dibanding yang nilai IP nya tinggi. Kalau kita tarik benang merah antara 2 karakter kandidat karyawan ini, maka hasilnya adalah, kompetensi mereka berbeda. Konkritnya begini :
a. Kalau perusahaan butuh orang Finance atau Auditor, biasanya lebih memilih yang IP nya tinggi dibanding yang punya background organisasi. Karena perusahaan butuh orang dengan kompetensi Analytical Thinking yang kuat. Tapi jika memang yang ber-IP tinggi itu juga berorganisasi, ya tidak masalah.
b. Kalau perusahaan butuh orang HR atau PR, maka daripada memanggil yang IP cumlaude, perusahaan memanggil yang aktif berorganisasi. Karena di bidang kerja tersebut butuh orang dengan kompetensi Teamwork & Customer Service yang kuat, yaitu karakter yang suka berinteraksi dengan orang lain.
Jadi tidak ada acuan baku tiap perusahaan untuk merekrut karyawannya. Setiap perusahaan merekrut karyawan dengan beberapa acuan sebagai berikut :
1. Bidang Kerja
2. Posisi yang ditawarkan
3. Visi Misi & Destination Statement Perusahaan
4. Budaya perusahaan
Selamat berkarier