TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memakai baju tanpa lengan berwarna biru dan celana pendek hitam, Vania Carmelina (22) menunjukkan ruang praktek kecantikannya yang merombak ruang tamu rumah keluarganya di Jalan Simpang 1/6 Kota Malang.
Vania yang menyukai segala hal yang berkaitan dengan kecantikan memutuskan untuk mengikuti kursus menyulam alis tahun lalu. Saat itu ia masih dalam proses menyelesaikan perkuliahannya.
"Saya sempat kusrus make up artis juga, tapi yang paling ngetrend sekarang sulam alis, jadi saya mulai menekuni ini. Sekarang dalam sebulan biasanya 20 sampai 30 customer, jadi sekitar 30 jutaan," tuturnya pada Surya, Rabu (1/4/2015).
Setelah lulus kuliah, Vania membuka praktek sulam alis dan berjalan selama 8 bulan ini. Sebelumnya Ia menjalani pelatihan privat selama 4 bulan dengan menerapkan sulam alis secara langsungkepada manusia.
Setelah merasa puas dengan latihan privat berulang kali dan melihat hasilnya, ia baru berani untuk membuka praktik sulam alis.
Biaya yang dikeluarkan Vania untuk mengikuti pelatihan privat dan membeli peralatan menyulam tidak tanggung-tanggung, sekitar 40 juta ia habiskan.
"Saya menekankan kwalitas hasil pekerjaan saya, jadi kebanyakan pelanggan saya tidak ada keluhan dan merasa puas dengan hasil sulam saya," tutur gadis kelahiran 18 april 1993.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang fleksibel, gadis berambut coklat ini menerapkan sistem appoipment dengan pelanggannya.
Untuk pelanggan di Kota malang ia menawarkan jasa datang ke rumah pelanggan untuk menyulam. "Tetap sama aja biayanya kalau di malang tidak kena charge," terangnya.
Ia menceritakan bahwa dalam sulam alis ia menggunakan teknik menyulam secra manual dan menggunakan alat listrik. Penyulaman manual dilakukannya dengan menggunakan jarum berbentuk pipih yang digoreskan secara bertahap.
Sedangkan dengan alat listrik, jarum yang digunakan berbeda, prinsip kerjanya seperti tato alis.
"Tinta yang dipakai dalam sulam alis itu herbal, beda dengan tato yang akan berubah warna kebiruan saat sudah lama. Tinta herbal kalau coklat akan tetap coklat dan bisa menghilang," terangnya.
Ia mengaku menyediakan tinta herbal dengan warna kisaran coklat dan hitam. Gadis berambut coklat ini lebih menyukai sulam alis 6 dimensi karena hasil yang terlihat lebih alami dan teksturnya lebih rapat.
Sejumlah pelanggan yang pernah melakukan tato alis dan sulam alis di tempat lain juga memakai jasanya. Mereka memakai jasa Vania untuk merapikan alisnya.
"Ada juga customer yang pernah sulam satu tahunan, sulamnya jadi ngeblok dan garisnya sudah tidak karuan.Saya lihat dulu, jika bisa disulam ulang hasilnya akan maksimal. Kalau sudah berantakan dan tidak bisa diperbaiki, saya tidak terima, soalnya percuma," jelasnya.
Keahliannya menggambar alis menjadi patokan pengerjan sulam alis. "Biasanya saya gambar dulu alisnya, dan mereka langsung puas. Jadi saya tinggal melakukan tahap selanjutnya," terangnya.
Tahap selanjutnya adalah mengoleskan krim anestesi untuk mengurangi rasa sakit saat disulam. Saat proses penyulaman Vania menjelaskan untuk yang berkulit sensitif biasanya akan tergores dan sedikit berdarah.
"Berdarahnya seperti tergaruk, jadi bisa cepat sembuh," ungkapnya sambil menunjukkan dua jarum untuk sulam yang ia pakai.
Setiap perlengkapan sulam habis, ia menghabiskan sekitar 5 juta untuk membeli tinta herbal, jarum dan krim anestesi. Dibantu kakaknya untuk urusan marketing, kini ia bisa menikmati waktu kerja yang fleksibel.