News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siomay Ini Dibikin Dari Kulit Buah Naga

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siomay gulung sayur

TRIBUNNEWS.COM - Membuat produk dari limbah memanglah sudah biasa. Seperti membuat pakaian dan selimut dari kain perca, hingga membuat tas selendang dari bekas bungkus kopi.

Kreatifitas dan inovasi bisa muncul darimana saja. Bisa dari keinginan untuk mengurangi tumpukan kain perca, dan bisa juga dari “keterpaksaan”.

Pernahkah anda terpikir membuat produk makanan dari limbah? Limbah yang digunakan pun tentu tidak sembarang limbah melainkan limbah makanan.

Berawal dari sebuah mata kuliah bernama Pengembangan Produk, mahasiswa Jurusan Teknik Industri Pangan, Fakultas Teknik Ilmu Pertanian Universitas Padjadjaran (FTIP Unpad) angkatan 2011 diharuskan membuat produk baru sesuai tema yang ditentukan. Dan kebetulan kali ini tema yang ditawarkan adalah produk olahan limbah.

Berkumpulah enam orang anak muda yaitu Siti Aisah Ratu, Deandra Pravitiarini, Kosmas Hieronimus, Esti Sekar Aghnia, Fildzah Mega dan Retty Putri dengan inovasi cemerlang yaitu membuat produk pangan yang terbuat dari kulit buah naga dan menamakan diri “Draico”.

Siti Aisah Ratu (21) menjelaskan alasan mereka memilih kulit buah naga sebagai bahan baku.

“Kita milih kulit buah naga karena kulitnya itu masih kaya antioksidan,” ungkap mahasiswi yang akrab disapa Ai ini. Dalam perencanaannya, berseliweran ide pengolahan kulit buah naga ini. Mulai dari siomay, ekkado, dimsum, hingga silky puding. Namun sayangnya kelompok lain sudah ada yang membuat dimsum dan akhirnya diputuskanlah kulit buah naga diolah menjadi siomay dan ekkado (bentuknya seperti siomay namun kulitnya diikat dan kemudian digoreng hingga kering).

“Antioksidan gak tahan suhu tinggi jadi kita aplikasiin ke somay. Tadinya mau silky puding juga tapi terlalu banyak variabel bahan yang beda jadi akan ngaruh ke perhitungan BEPnya,” ceritanya. Bahannya pun sederhana, yang membedakan dari siomay lainnya hanyalah penggunaan daging ayam dan puree kulit buah naga. Bahannya antara lain kulit buah naga, daging ayam, sedikit tepung, garam, gula, putih telur dan merica. Walaupun diimbangi oleh daging ayam, presentase kulit buah naganya tetap lebih banyak yaitu sekitar 70:30.

Bahan baku kulit buah naga sendiri mereka dapatkan dari penjual jus yang terkenal di kawasan Jatinangor yaitu Wiscar. “Tadinya beli buah naga tapi modalnya jadi gede banget. Akhirnya minta deh ke Wiscar dan dikasih,” kisahnya.

Walaupun memang daging buah naga terasa manis dan terkadang sedikit asam, ternyata kulit buah naga tidak ada rasanya sama sekali. Sehingga ketika dicampurkan dengan bahan siomay, tidak mempengaruhi rasa namun hanya memberikan efek warna menjadi merah muda keunguan. Rasanya pun tetap gurih layaknya siomay yang sering kita beli. Rasa penasaran pengunjung Wasteploration tempat hasil produksi mahasiswa dijajakan pun terbayar dengan sedapnya rasa siomay dan ekkado produksi Draico. Stannya pun laris manis diserbu pembeli. “Untungnya gede lumayan, modal juga balik,” tambah Ai.

Berbicara tentang kelanjutan produksi, Ai mengaku belum terpikir hingga kesana walaupun memang saat Wasteploration 23 keuntungan yang mereka dapatkan cukup besar. “Banyak yang nanya juga sebenernya, malah temen aku ada yg mau modalin gitu tapi gatau sih dia serius apa engga,” jelas Ai. Tapi Ai juga menambahkan mungkin akan ada kemungkinan untuk diteruskan ketika ada waktu luang.

Nah, ternyata tidak semua limbah harus dibuang. Buktinya, kulit buah naga yang kita pikir tidak bermanfaat pun bisa dipadukan menjadi santapan lezat dan menyehatkan karena kadar antioksidannya yang tinggi. Bahannya pun tidak terlalu sulit. Bagaimana, berminat untuk mencoba di rumah? (tj2)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini