News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekarang Lagi Tren Ayah dan Ibu Berhenti Kerja demi Urus Buah Hati

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM – Ketika bekerja dan telah memiliki keluarga, banyak orang yang sulit untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional.

Berdasarkan jajak pendapat terbaru yang dihelat surat kabar Washington Post, semakin banyak orangtua di Amerika Serikat memilih untuk berhenti kerja demi mengasuh buah hati mereka.

Jajak pendapat tersebut mengungkapkan lebih dari 75 persen ibu dan 50 persen ayah di Amerika Serikat menyatakan mereka mengubah pola kerja dan bahkan berhenti kerja untuk merawat buah hati. Jajak pendapat dilakukan antara tanggal 24 Juni hingga 5 Juli 2015 lalu dengan sampel acak sebanyak 1.636 orang dewasa.

Hasilnya, ditemukan bahwa tantangan untuk menemukan sarana perawatan dan penitipan anak yang terjangkau dan dapat diandalkan telah membentuk karier jutaan orangtua di negara tersebut.

Sebanyak tiga perempat populasi orangtua yang memiliki anak usia di bawah 18 tahun menyatakan perawatan dan penitipan anak di area tempat tinggal mereka mahal. Beberapa bahkan sulit menemukan lokasi penitipan anak.

Menurut data Biro Sensus Amerika Serikat, rata-rata biaya penitipan anak telah meningkat lebih dari 70 persen selama 30 tahun, dari 87 dollar AS atau setara Rp 1,1 juta menjadi 148 dollar AS atau sekitar Rp 2 juta. Banyak orangtua berpikir lebih baik salah satu dari mereka tinggal di rumah untuk merawat anak ketimbang gaji yang digunakan untuk membayar penitipan anak.

Sebanyak lebih dari 6 dari 10 ibu memilih berganti atau berhenti dari pekerjaan atas alasan tersebut. Sementara itu, setidaknya 4 dari 10 ayah memutuskan berhenti atau berganti pekerjaan karena mahalnya biaya penitipan anak.

Hasil jajak pendapat tentang dibutuhkannya penitipan anak yang murah dan mudah dijangkau seperti itu menjadi isu penting dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung pada tahun 2016 mendatang.

Pihak partai kiri telah menyuarakan pendapat mereka tentang isu ini. Sementara itu, pihak partai kanan lebih memilih pengaturan pajak untuk bisnis demi memudahkan kebutuhan para orangtua.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini