Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kosmetika menjadi salah satu kebutuhan yang kini banyak digunakan tidak saja oleh kaum wanita tapi juga pria. Salah satu kosmetik yang digunakan adalah sunblock atau tabir surya.
Kekhawatiran akan kulit menjadi hitam serta kanker kulit membuat orang menggunakan kosmetik ini tanpa paham penggunaannya. Karena ternyata ada kandungan yang masih dipakai untui sunblock dan berbahaya untuk kesehatan.
"Masih banyak orang Indonesia yang memilih menggunakan produk asing, padahal masih ada produk yang menggunakan bahan namanya oxybenzone," kata Cosmetologist, Dr Indira P Tranggono disela-sela acara Grand Opening House if Ristra (Hofris) Cabang Ciumbuleuit, Sabtu (12/9/2015).
Bahan ini berpenetrasi ke dalam kulit dan menyebabkan reaksi kimia saat terkena sinar ultraviolet. Saat masuk ke dalam kulit bisa menyebabkan reaksi alergi, mempengaruhi pembukuh darah bahkan mengganggu kinerja hormon. Menurut Indira, masih banyak masyarakat yang belum paham terkait penggunaan produk ini. Selain itu masih cukup banyak yang percaya pada produk asing padahal tidak tepat bila digunakan untuk kulit orang Indonesia.
"Dilihat dari pigmen saja sudah berbeda. Kulit orang luar pigmennya kecil hingga warna kulit putih kemerahan. Sedangkan kulit kita kecokelatan. Produk yang dibuat di luar negeri akan disesuikan dengan kulit mereka, jadi kurang pas bila dipakai orang Indonesia," katanya.
Dicontohkan, produk sunblock yang dibuat di luar negeri diperbanyak bahan yang bisa mencokelatkan kulit mereka bahkan dangan Sun Protection Faktor atau SPF yang tinggi hingga 35 lebih. Orang Indonesia banyak yang ikut-ikutan menggunakan produk ini dengan alasan untuk menghindari sinar matahari agar tidak hitam. "Karena kurang edukasi atau tidak paham, mereka asal pakai saja. Jadinya kulit tambah cokelat karena ini memang produk luar untuk kulit mereka. Kalau kulita kita cukup SPF nya 18 sampai 20," katanya.
Untuk menghindari itu semua, katanya, orang harus paham saat membeli kosmetik. Pastikan isi kandungan produk tersebut sebelum membeli. Meskipun tidak ada larangan membeli produk import namun ia menyarankan produk dalam negeri lebih mengerti kondisi kulit orang Indonesia karena disesuaikan dengan iklim dan karakteristik kulit.