TRIBUNNEWS.COM – Nama Model dan aktris senior Jane Birkin tidak bisa dipisahkan dari salah satu produk tas mewah koleksi rumah mode Hermès.
Tas tangan untuk kaum wanita bermodel khas ini tidak hanya berguna untuk menyimpan benda-benda sehari-hari, namun juga sebagai penanda status sosial dan simbol penting dalam dunia mode.
Namun, beberapa waktu lalu Birkin sempat meminta kepada pihak Hermès untuk tidak lagi menggunakan namanya dalam penyebutan produk tas yang paling dikenal di dunia tersebut. Pasalnya, Birkin menyoroti perlakuan kejam dan keterlaluan terhadap para buaya yang kulitnya digunakan sebagai bahan pembuat tas modis Hermès.
Akan tetapi, baru-baru ini dikabarkan bahwa Birkin akan memperbolehkan Hermès untuk tetap menggunakan namanya untuk diasosiasikan dengan produk tas mahal dan mewah ini. Birkin menerbitkan pernyataan yang menyebutkan bahwa ia telah merasa puas terhadap kesepakatan yang dicapai antara pihaknya dengan pihak Hermès.
"Menyusul ekspresi kekecewaan yang dinyatakan oleh Jane Birkin dan permintaannya akan penjelasan (terkait perlakuan terhadap para buaya), Hermès bersama dengan dirinya, menyatakan komitmen terhadap perlakuan secara etis terhadap para buaya di penangkaran yang bermitra dengan Hermès," tulis Birkin dalam pernyataan resminya tersebut.
Selain itu, dinyatakan pula bahwa pihak Hermès telah menjamin beberapa hal terkait penangkaran dan pemeliharaan kondisi pekerja dan lokasi penangkaran. Adapun hal yang dijamin tersebut antara lain praktik penangkaran buaya dengan cara yang baik, prosedur pemotongan dan pengulitan, manajemen berbasis lingkungan, kondisi sosial para pekerja, keamanan lingkungan kerja, dan infrastruktur.
Sebelumnya, Birkin menyatakan keinginannya untuk menghilangkan namanya dari tas ikonik Hermès karena perlakuan yang kejam terhadap para buaya, seperti yang dilaporkan oleh asosiasi perlindungan satwa PETA. Selain itu, PETA juga mendorong pihak Hermès untuk melakukan perubahan terhadap kondisi penangkaran buaya.