TRIBUNNEWS.COM – Tidak ada yang lebih menyenangkan dari aktivitas berpelukan dengan ibunda di rumah setelah mengalami hal yang kurang menyenangkan.
Selain merupakan ekspresi kasih sayang, pelukan seorang ibu kepada buah hatinya pun dapat menciptakan perasaan nyaman, tenang, dan aman.
Nah, apa sebenarnya makna di balik aktivitas pelukan antara ibu dengan anak? Menurut sebuah riset terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Emotion, salah satu alasan berpelukan terasa sangat nyaman adalah berpelukan merupakan bentuk dari membagikan beban di dalam hati dan beban kepada orang lain.
Maksudnya, ketika Anda mengalami peristiwa yang menguras emosi, Anda sebaiknya mendekatkan diri secara fisik dengan orang yang memiliki hubungan yang erat dengan Anda, misalnya ibu.
Gunanya adalah untuk mengurangi beban emosional yang dipikul oleh orang tersebut dan orang lain akan membantu memikul beban tersebut.
Untuk membuktikan pentingnya konsep ini, tim peneliti mengamati 66 pasangan remaja putri dengan ibunda mereka. Para peneliti ingin melihat apakah sentuhan dan kedekatan fisik dapat memprediksi seberapa baik remaja dapat mengatasi stres sebelum melakukan pidato di depan umum.
Dalam kasus ini, separuh dari jumlah remaja tersebut diizinkan melakukan kontak fisik dengan ibu mereka sebelum berpidato dan separuhnya lagi dilarang.
Hasilnya tidak mengherankan, para remaja yang diperbolehkan melakukan kontak fisik dengan ibu mereka tidak merasa stres selama eksperimen berlangsung. Namun, para peneliti menemukan pola yang menarik.
Jika pasangan remaja dan ibu ini tidak bersentuhan, maka kualitas hubungan mereka menjadi penting karena remaja yang tidak berpelukan tidak mengharapkan adanya dukungan fisik, sehingga mereka tidak banyak mengharapkannya.
Riset ini melaporkan pula bahwa sebagian besar responden tersebut pada dasarnya memiliki hubungan yang baik, terlepas dari seringnya melakukan kontak fisik seperti berpelukan atau tidak. Akan tetapi, pelukan seorang ibu dinilai memiliki beragam manfaat yang amat luar biasa.