TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda merasa sepertinya sudah kecanduan keripik, mungkin Anda benar. Berdasarkan penelitian dari University of Michigan, Amerika Serikat, memang ada beberapa makanan yang memiliki tingkat kecanduan yang tinggi setelah disantap.
Tim peneliti melakukan survei tentang makanan yang sulit mereka tolak. Ada dua jenis makanan yang ternyata memang lebih digilai orang-orang, yakni tinggi kandungan lemak dan tinggi indeks glikemiknya (cepat menaikkan kadar gula darah setelah dicerna). Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi cenderung kaya akan gula dan karbohidrat.
Berikut adalah daftar makanan yang paling menimbulkan ketagihan.
1. Pizza
2. Cokelat
3. Keripik
4. Biskuit
5. Es krim
6. Kentang goreng
7. Burger keju
8. Minuman bersoda
9. Cake
10. Keju
Sebaliknya, makanan yang paling tidak menyebabkan ketagihan antara lain mentimun, apel, wortel brokoli, pisang, ikan salmon dan stroberi.
"Orang yang menunjukkan gejala ketagihan makanan, masalah utamanya adalah saat mengasup makanan indeks glikemik tinggi biasanya akan langsung merasakan kepuasan," kata Erica Schulte, mahasiswa doktoral yang melakukan studi ini.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan mengandung gula bisa mengaktifkan area otak yang melibatkan proses kepuasan atau kesenangan. Kita pun akan terdorong melakukannya lagi dan lagi.
Lemak juga menambah masalahnya. Riset menunjukkan, menyantap makanan yang mengandung lemak akan mengaktifkan area otak yang melibatkan rasa dan sentuhan lantaran makanan berminyak terasa sedap di mulut.
"Kombinasi kesenangan yang tinggi saat gula darah meningkat dengan rasa nikmat di mulut saat mengunyah lemak membuat kita jadi ketagihan," kata Schulte.
Meskipun ada banyak jenis makanan yang mengandung lemak dan gula yang tinggi seperti kacang-kacangan dan pisang, namun produk makanan segar dan alami tidak mengandung lemak dan gula dengan tingkat tinggi.
“Makanan yang sudah di proses seperti kentang goreng memang sengaja dibuat dengan kadar lemak dan karbohidrat tinggi agar cepat diserap," katanya. (Muthia Zulfa)