TRIBUNNEWS.COM - Gagal ginjal adalah salah satu penyakit kronis dari menurunnya fungsi ginjal secara perlahan dan progresif. Ini terjadi akibat meningkatnya produk sisa dan cairan dalam darah, yang seharusnya dibuang oleh ginjal yang normal melalui urin.
Salah satu pemicu terjadinya gagal ginjal adalah gaya hidup tak sehat seperti kurang minum, kurang olahraga, dan kebiasaan menahan buang air kecil. Beberapa nama yang pernah menderita gagal ginjal diantaranya Abdee gitaris SLANK, Natalie Cole, Frank Sinatra, dan salah satu pengacara ternama di Indonesia yanng baru saja meninggal dunia, Adnan Buyung Nasution.
Seseorang dengan gagal ginjal kronis sering disebut mengalami uremia . Istilah yang menunjukkan kondisi toksik yang dalami tubuh akibat darah tercemar produk sisa yang berlebihan. Sering kali penyakit ini pada awalnya tidak memberi tanda atau gejala apa pun. Bahkan, pada beberapa kasus tidak terlihat adanya gejala hingga fungsi ginjal menurun 25% dari fungsi normal.
Penderita gagal ginjal hidup dengan metabolisme tubuh yang tidak lagi sempurna. Mereka kehilangan kemampuan membuang sampah dalam tubuh yang menyebabkan penumpukan toksin seperti urea, kreatinin, dan yang lainnya. Akibatnya, penderita dapat mengalami sesak nafas, mual, muntah, tubuh bengkak, bahkan kematian mendadak. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menimbulkan gagal ginjal kronis:
diabetes
diabetes tipe 1, sebelumnya disebut diabetes juvenile atau diabetes yang bergantung pada insulin – meruopakan penyebab terbanyak gagal ginjal kronis. Di Amerika Serikat, setiap tahun kasus baru penyakit ini mencapai 35%.
Sekitar 5-10% adalah mereka yang terkena diabetes tipe 2, yanng sebelumnya disebut diabetes dewasa atau yang tidak membutuhkan insulin, paling sedikit sudah 20 tahun. Karena banyaknya penderita diabetes tipe 2, maka jumlah penderita gagl ginjal kronis pun banyak.
Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali juga menjadi penyebab utama lain gagal ginjal kronis. Beban berlebihan pada pembuluh darah kecil (glomeruli) dalam nefron ginjal daoat menyebabkan kerusakan parut. Jika ini terjadi, nefron akan kehilangan kemampuannya menyaring produk sisa dari darah.
Nefropati analgesik
Penggunaan aspirin atau obat-obatan antiradang nonsteroid dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan cedera ginjal hingga gagal ginjal. Minum asetaminofen dalam jumlah banyak juga dapat merusak ginjal, terutama pada anak-anak. Karena itu, hindari ketergangtungan pada obat pereda nyeri. Misalnya, saat sakit kepala menyerang, Anda bisa memilih cara alami lebih dulu untuk meredakannya, seperti minum banyak air putih dan melakukan yoga.
Penyakit ginjal
Beberapa penyakit ginjal dapat berakhir dnegan gagal ginjal kronis, seperti ginjal terisi kumpulan kista (penyakit ginjal polikistik), infeksi ginjal (pielonefritis), dan peradangan glomerulus (glomerulonefritis).
Stenosis arteri renalis
Tersumbatnya arteri renalis sebelum memasuki ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal. Pada orang dewasa lanjut usia, penyumbatan semacam ini sering terjadi, akibat mengerasnya tumpukan lemak pada dinding arteri (aterosklerosis). Hal ini biasanya berkaitan dengan tekanan darah tinggi.
Toksin
Terpapar dalam jangka waktu lama terhadap bahan bakar serta bahan pelarut seperti karbontetrakloris dan timbal dappat menyebabkan gagal ginjal kronis.
Bisa dibilang, gagal ginjal kronis mengenai hampir semua sistem tubuh. Retensi cairan dapat menimbulkan gagal jantung kongestif dan pembengkakan jaringan tubuh (edema). Ketika ginjal rusak, eritropoeitin yang merangsang sumsum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah tidak berjalan lancar, sehingga menyebabkan anemia.
Masalah lain yang timbul adalah munculnya tukak lambung, perubhan warna kulit dan tulang rapuh hingga mudah patah. Bahkan, bisa mengenai susunan saraf pusat, sehingga penderita gagal ginjal kronis sulit berkonsentrasi atau mengingat. (Mayo Clinic)