TRIBUNNEWS.COM - Memiliki fasad bangunan yang terbuat dari kaca memang menambah kesan modern. Akan tetapi, paparan air hujan dalam jangka waktu yang lama dapat meninggalkan noda di permukaan kaca.
Kerap kali noda tersebut susah untuk dibersihkan.
Walau cara menghilangkan noda pada kaca cukup mudah, hanya menyemprotkan cairan pembersih kemudian mengelapnya. Namun ada baiknya Anda memperhatikan hal yang perlu diketahui sebelum membersihkan kaca, berikut ini.
1. Kandungan utama pembersih kaca
Isopropil alkohol merupakan zat kimia yang paling banyak digunakan di dalam campuran pembersih kaca. Alkohol ini dapat melarutkan mineral yang tidak terlalu menempel di kaca.
Selain itu,mineral tersebut akan menguap bersamaan dengan menguapnya alkohol. Untuk hasil yang lebih optimal, gunakan pembersihh dengan kandungan zat Isopropil alkohol.
2. Amonia dalam pembersih kaca
Sebagian pembersih kaca mengandung amonia di dalamnya. Amonia sangat ampuh dalam menghancurkan mineral-mineral yang menempel di kaca. Selain itu, amonia membentuk lapiisan yang dapat memperlambat muncul noda baru pada kaca.
Akan tetapi, sebaiknya Anda tidak menggunakan pembersih dengan amonia pada kaca yang berwarna. Karena, sifat amonia dapat memudarkan warna kaca tersebut.
3. Alat pembersih kaca
Di pasaran terdapat banyak alat pembersih kaca. Seperti, spons, wiper , dan fibe. Setiap produk memiliki fungsinya masing-masing. Kain fiber berfungsi untuk mengangkat debu pada kaca agar tidak terjadi goresa.
Kain ini sebaiknya digunakan saat awal proses pembersihan. Bahan spons sendiri berfungsi menyebarkan sabun atau detergen pembersihh kaca.
Sedangkan wiper berfungsi untuk mengangkat sabun yang tersisa setelah membersihkan kaca. Alat yang biasanya berbahan karet ini juga tidak akan meninggalkan jejak di kaca.