Sebagian besar penjual okonomiyaki di kota Kobe tidak menyukai penambahan mayones pada okonomiyaki karena dianggap merusak rasa. Mayones hanya diberikan kepada pengunjung restoran kalau memang diminta.
Okonomiyaki ala Hiroshima biasanya tidak menggunakan mayones, walaupun akhir-akhir ini mulai banyak penjual yang menggunakan mayones untuk mengikuti selera orang.
Okonomiyaki dibuat dengan cara yang kurang lebih sama, tapi dengan adonan yang lebih encer karena pengaruh Monjayaki.
Okonomiyaki yang dijual di daerah Kanto juga menjadi lebih tipis.
Penjual okonomiyaki di daerah Kanto biasanya tidak memiliki menu Modanyaki (okonomiyaki dengan tambahan mi), karena mi goreng merupakan menu restoran Tionghoa yang dianggap tidak perlu ada di dalam menu restoran okonomiyaki.
Daerah Tokai
Okonomiyaki yang dijual di daerah Tokai mencampurkan asinan lobak berwarna kuning yang disebut (takuan).
Di kota Shizuoka, okonomiyaki merupakan makanan murah yang dijual di toko makanan ringan tradisional (dagashiya) bersama-sama dengan Oden.
Di Nagoya, isi okonomiyaki langsung dimasukkan ke dalam adonan sebelum digoreng. Okonomiyaki asal Nagoya biasanya menggunakan saus okonomiyaki produksi perusahaan Kagome.
Hirayachi adalah sebutan untuk okonomiyaki khas Okinawa yang lebih kelihatan mirip masakan Korea bernama jijim.
Hirayachi merupakan makanan yang dibuat sendiri di rumah dengan isi sejenis daun kucai (nira), daun bawang atau ikan tuna.
Perbedaan utama okonomiyaki ala Hiroshima dengan okonomiyaki ala Kansai adalah pada cara menggoreng.
Kol dan bahan-bahan isi tidak dicampur ke dalam adonan sebelum digoreng, melainkan diletakkan di atas adonan yang digoreng dengan bentuk lingkaran seperti panekuk.
Mi goreng (Yakisoba) dan udon merupakan topping standar untuk okonomiyaki ala Hiroshima.