TRIBUNNEWS.COM - Anda yang sangat suka menonton film, sebaiknya segera hindari diri menonton film laga yang mengandung aksi kekejaman, anarkis, dan pembunuhan.
Sebab, sebuah studi menyimpulkan bahwa film laga bisa meningkatkan hasrat untuk berbohong.
Berikut uraian studi yang lebih rinci.
“Riset menujukkan bahwa tayangan yang menampilkan kekejaman dan kebengisan membuat penonton, secara tidak sadar, membangun perilaku agresif."
"Namun, hasil studi ini menemukan hal yang lebih besar dari itu,” ujar Josh Gubler, seorang rekan penulis dan profesor ilmu politik di Brigham Young University, Utah, AS.
Pada studi yang melibatkan 1000 partisipan ini, mewajibkan mereka untuk memeriksa barisan kalimat yang menuliskan soal kekejaman.
Mereka diinformasikan bahwa mereka akan tetap dibayar meskipun hasil pemeriksaan salah.
Alhasil, sebanyak 24 persen partisipan berbohong.
Peneliti menyimpulkan berdasarkan hasil pemeriksaan kalimat mereka.
Partisipan yang berbohong memberikan tanda benar pada kalimat yang tertulis dengan tata kata yang salah.
Peneliti berasumsi partisipan yang berbohong ingin mendapatkan uang lebih cepat tanpa kerja maksimal.
Namun, kondisi itu tidak ditemukan saat partisipan ditugaskan memeriksa tata kata pada sejumlah kalimat positif dan inspiratif.
Selanjutnya, pada penelitian lain, para paritispan diminta untuk mengevaluasi sejumlah klip yang memperlihatkan tayangan aksi kejam dan sadis.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa setelah menonton tayangan laga itu, mayoritas partisipan banyak berbohong soal informasi diri.
Selain itu, mereka juga berbohong soal durasi waktu mereka menonton.
“Kami berharap hasil studi ini bisa menjadi pandangan dan pertimbangan orangtua dalam memilih tontonan untuk anak-anak mereka,” ujar Gubler mengenai studi yang dipublikasikan dalam Journal of Business Ethics.(times of india)