TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bahaya tren masyarakat Indonesia yang kini semakin sibuk dan banyak menghabiskan waktunya dengan gadget atau dunia digital sudah dirasakan oleh sejumlah kalangan. Hal ini juga mengundang keprihatianan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Ketua KPAI Asrorun Niam Soleh ketika diminta pendapatnya, Selasa (5/1/2016), mendukung agar dilakukan gerakan untuk membudayakan kembali silaturahmi sebagai upaya interaksi sosial (social human interaction dan face to face communication) yang tidak dapat digantikan dengan teknologi di jaman modern ini.
Disadarinya bahwa kemajuan teknologi komunikasi (digital) memang banyak memberikan dampak positif dalam kehidupan sosial dan komunitas, salah satunya mempermudah komunikasi serta membantu menyebarkan informasi kebaikan kepada siapapun dan dimanapun.
Namun, dunia digital khususnya bagi anak-anak memunculkan sifat asosial atau membuat anak-anak dan remaja, bahkan keluarga lebih mementingkan diri sendiri dari pada orang lain. Belum lagi, bahayanya konten yang bisa diakses oleh anak, yang bisa berakibat pada akses konten yang tidak layak bagi mereka. Dunia digital juga bisa memunculkan kriminalitas yang bisa disebabkan karena penyalahgunaan media digital, baik karena ketidaktahuan atau karena kesengajaan. Perlu banyak upaya dari para pemangku kepentingan untuk semakin menyadarkan pentingnya silaturahmi ini, termasuk perusahaan ataupun lembaga-lembaga lainnya.
Sementara itu, sepanjang tahun 2015 kemarin, OBH Combi meluncurkan kampanye LOVERMULA untuk mengajak masyarakat Indonesia membudayakan kembali komunikasi dan interaksi sosial yang mulai luntur seiring dengan kemajuan teknologi. OBH Combi sebagai salah satu merek unggulan Combiphar, telah dipercaya oleh jutaan masyarakat Indonesia karena efektif, aman dan alami. OBH Combi dikenal dengan formula kehangatan yang khas serta efektif meredakan batuk dan flu.
”Sebagai Brand Obat Batuk terpercaya di Indonesia, OBH Combi ingin menyampaikan bahwa kombinasi obat yang tepat dengan sentuhan kehangatan dan perhatian orang terdekat akan membantu proses penyembuhan orang-orang yang kita sayangi, baik keluarga, pasangan, dan sahabat yang sedang sakit,” ujar Anastasia Desy, Senior Brand Manager OBH Combi.
“Melalui kampanye LOVERMULA, OBH Combi ingin menggalakkan pentingnya human interaction atau memberikan perhatian secara langsung, yang bagaimanapun juga tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi di jaman modern ini,” kata Desy.
Karena itu, lanjut Desy, “Penting bagi kita untuk memberikan kehangatan, perhatian dan kasih sayang yang tulus dengan orang atau lingkungan sekitar, terlebih ketika orang yang kita cintai sedang sakit”.
Senada, Psikolog, Dra. A. Kasandra Putranto, mengatakan, “Walaupun obat-obatan memegang peran penting dalam menyembuhkan penyakit, perawatan yang disampaikan dengan kehangatan dan kasih sayang juga dapat mempercepat proses penyembuhan.”
Lebih lanjut, Kasandra menjelaskan, “Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kehangatan dan kasih sayang terbukti mampu memperbaiki tingkat kesehatan yang lebih besar daripada efek obat saja, menurunkan tingkat keparahan penyakit hingga 16%, serta menurunkan tekanan darah ketika dalam kondisi stress.”
OBH Combi mengangkat tema LOVERMULA. Secara etimologis, pengertian LOVE dapat dikaitkan dengan kehangatan, perhatian, atau kasih sayang. Sedangkan FORMULA diartikan dengan kandungan atau racikan yang tepat sebagai solusi untuk menyembuhkan penyakit.
Tema tersebut lahir dari emotional benefit OBH Combi sebagai obat batuk dengan formula yang menghangatkan, yang kemudian disimbolkan atau dipersonifikasikan sebagai merek yang menghangatkan target market-nya. Serta functional benefit OBH Combi yang efektif, alami dan aman (Succus Liquorice) untuk membantu menyembuhkan batuk dan flu.