”Sekalipun pada pembukaannya pertunjukan Semar Gugat bercerita mengenai romantisme, namun secara keseluruhan terdapat sebuah pesan moral yang menyentuh generasi muda saat ini, yaitu bagaimana memiliki karakter yang kritis dan jujur," katanya.
Alur cerita yang dikemas dengan penuh kreativitas ini sungguh menghibur sekaligus mengedukasi siswa. Kiranya pesan moral yang ingin disampaikan dapat diserap baik, sehingga siswa dapat berperan sebagai generasi perubahan,” tambah Inge.
Sebelum menonton pertunjukan, para siswa-siswi akan mendapatkan pemaparan mengenai seni teater melalui ”Sharing Session.”
Aktris, Aktivis Teater, sekaligus salah satu Pendiri Teater Koma Ratna Riantiarno akan berbagi pengalamannya selama menggarap seni teater, termasuk di dalamnya perjalanan Semar Gugat yang tidak terasa sudah berusia 20 tahun.
Selain mengajak siswa-siswi SMA binaan Bakti BCA menonton teater, selama ini BCA juga telah secara aktif ikut mendukung langsung Teater Koma yang dianggap melestarikan seni teater di Indonesia.
BCA memberikan dukungan lakon teater koma di antaranya pada Opera Ular Putih, Republik Cangik, Demonstran, Sie Jin Kwie, Sampek Engtay dan Ibu.
”Seluruh dukungan BCA kepada Teater Koma merupakan komitmen kami dalam melestarikan dan mendukung pengembangan budaya nasional, seni, sekaligus membentuk karakter bangsa Indonesia,” tutup Inge.