TRIBUNNEWS.COM - Niat diet untuk melangsingkan tubuh malah berimbas fatal pada seorang remaja wanita asal Inggris bernama Taylor Hannah.
Bobot Hannah sebelumnya memang sempat naik karena menjalani pengobatan untuk gangguan bipolar yang diidapnya.
Melihat bobot tubuh semakin membengkak, Hannah pun tergiur mencoba menurunkan berat badan dengan mengonsumsi dua jenis obat kurus dari merek yang beredar di pasaran.
Satu obat diklaim memiliki kandungan ekstrak teh hijau. Lalu, obat lainnya diklaim membantu mempercepat metabolisme.
Selama enam bulan Hannah mengonsumsi obat-obatan tersebut. Benar saja, bobotnya turun drastis hingga 40 kilogram.
Namun, gara-gara konsumsi obat serta penurunan yang sangat drastis tersebut Hannah hampir meningggal.
"Aku hampir meninggal karena dehidrasi dan perlu diinfus cairan karena muntah berlebih. Aku sungguh sakit, tak dapat bergerak dadaku sakit," ujar Hannah.
Ternyata, setelah melalui pemeriksaan medis, diketahui lapisan perut Hannah sobek.
Juru bicara Holland & Barrett, obat pelangsing yang dikonsumsi Hannah mengatakan, "Produk kami diproduksi dengan standar tinggi digunakan oleh sepuluh ribu orang tiap hari. Kami tak pernah menerima keluhan dari produk ini sebelumnya,"
Pihak Holland & Barrett menganjurkan, tiap orang yang mengonsumsi produknya untuk berkonsultasi dahulu terhadap dokter apabila sedang menjalani prosedur pengobatan lain, serta meminta saran terhadap tim ahli gizi atau staf berpengalaman di tiap toko.
Silvita Agmasari/Kompas.com