News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasil Penelitian Ungkap Hal-hal yang Menakutkan bagi Banyak Orang

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

TRIBUNNEWS.COM - Rasa takut biasanya muncul karena adanya hal-hal yang dianggap menyeramkan.

Namun, sebenarnya apakah yang paling sering dianggap menakutkan? Apa alasannya?

Sebuah situs bernama Slate mengatakan, “Ketakutan adalah suatu keadaan yang mudah diidentifikasi namun sulit untuk dijabarkan.”

Namun, itu pernyataan yang keluar sebelum dua psikolog sosial di Universitas Knox melakukan studi empiris pertama tentang ketakutan, yang hasilnya diterbikan di New Ideas in Psychology.

Para peneliti mensurvei lebih dari 1.300 orang di seluruh dunia tentang orang-orang dan hal-hal yang membuat mereka takut.

Berikut adalah beberapa hasilnya: Badut, taxidermists (ahli penyumpal kulit hewan mati agar seolah-olah hidup), dan penjaga pemakaman yang menyeramkan.

Beberapa perilaku juga dianggap menakutkan, misalnya menjilati bibir secara berulang, melanggar ruang pribadi, tertawa pada saat yang salah, dan percakapan yang mengarah pada seks.

Sementara untuk ciri-ciri fisik, mata yang melotot, jari-jari yang panjang, rambut berminyak serta kepala yang botak menjadi hal-hal yang menakutkan.

Menurut Business Insider, 95% dari responden percaya orang menyeramkan lebih mungkin berjenis kelamin laki-laki.

Sementara perempuan lebih cenderung melihat orang menyeramkan sebagai ancaman seksual.

Para peneliti menyimpulkan bahwa ketidakpastian adalah alasan besar mengapa hal-hal dan orang-orang tertentu mendapat label menyeramkan.

Seperti yang diungkapkan dalam studi, ketakutan adalah respon evolusi yang "Memungkinkan kita untuk menjaga kewaspadaan selama masa ketidakpastian."

Peneliti Francis McAndrew memberitahu Business Insider bahwa penelitian mereka menunjukkan sifat menyeramkan adalah "sesuatu yang tidak akan membuat Anda yakin apa yang orang akan lakukan selanjutnya."

Tapi sosiolog Lisa Wade mengatakan penelitian muncul untuk menunjukkan bias yang melekat terhadap hal-hal atau orang secara konvensional tidak menarik. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini