TRIBUNNEWS.COM - Pria pakai perhiasan emas kini bukan hal aneh. Fenomena itulah yang dimanfaatkan betul oleh USB Gold untuk merilis perhiasan emas khusus bagi lelaki.
Produk terbaru USB yang selama ini dikenal produsen emas dari Surabaya ini bakal menjadi unggulan di acara Surabaya ET_Fest (Ethnic Festival) 2016.
Kegiatan yang digelar Ciputra World (Ciwo) Mall Surabaya bersama Adhikara dan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Surabaya berlangsung hingga 31 Juli 2016 ini bakal turut memeriahkan gawe besar kota Surabaya, Preparatory Committee III for UN Habitat.
Untuk cincin klasik digunakan batu besar yang dikombinasi dengan serpihan kristal Swarovski. Sedang yang modern lebih simple karena memakai batu lebih kecil ukurannya.
“Untuk warna sebetulnya yang utama adalah biru. Tapi, kami juga sajikan variasi lain seperti hijau dan ungu yang kami yakini disukai tak hanya para wanita dan pria,” kata Erwin Suganda, Creative Director USB Gold, Rabu (20/7/2016).
Ditemui di tengah persiapan acara Surabaya ET_Fest, Erwin meyakini para pria bakal menyukai cincin yang menggunakan batu warna hijau.
“Hijau ini kan punya makna ketenangan, keteduhan, dan kebijaksanaan,” tandasnya.
Menurut Erwin kreasi yang dilakukan pada cincin klasik maupun modern ini diyakini membuat pemakainya tampil lebih muda.
“Tampil keren tapi kesannya tidak kebapakan karena ring-nya pakai emas putih 75 karat,” ungkapnya sambil tertawa.
Yang juga baru dari USB Gold adalah jenis cincin Monalisa. Cincin ini unik karena sebetulnya terdiri dari dua ring yang bisa dilepas dan dipakai tersendiri.
“Jadi ini sebetulnya dua cincin yang dijadikan satu. Karena itu ada yang pakai mata ada yang tidak,” urainya.
Selain memajang produk perhiasan emas dan beragam aksesoris, Surabaya ET_Fest juga dimeriahkan frashion show yang memamerkan karya terbaru koleksi Interim, Yunita Kosasih, Herman Arifin, Ivan Julius, Alben Ayub Andal, Charles Sie, Saffana, dan Henny Hasyim.
“Ini kesempatan bagus buat para desainer untuk bertemu langsung dengan konsumen yang selama ini hanya melihat karya mereka lewat online atau pun majalah,” cetus Alben.
Dalam sesi peragaan busana yang diagendakan Sabtu (30/7), Alben akan menghadirkan karyanya dengan tema sarung dan gaun malam.
Adapun bahan yang dipakai diantaranya dikombinasi dengan lace, brokat, dan tile.
Khusus untuk acara yang diharapkan bisa dikunjungi para tamu Precom III for UN Habitat tersebut, Alben merilis baju dengan trademark Seamless Strecthable yang berkolaborasi dengan sarung Gajah Duduk.
Kain sarung itu akan dikreasi sehingga menarik untuk dipakai berbagai acara, termasuk ke pesta.