TRIBUNNEWS.COM - Serigala berbulu domba adalah sebutan bagi orang yang melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Orang ini juga disebut sebagai orang yang manipulatif, sebab ia menguasai ilmu penipuan dengan cara halus.
Orang itu mungkin terlihat sangat tulus, namun semua itu hanyalah pengalihan untuk membawa orang lain jatuh dalam perangkapnya, sebelum menunjukkan jati dirinya sendiri.
Orang yang manipulatif tidak sungguh-sungguh tertarik akan diri kita.
Namun ia tertarik dengan manfaat apa yang bisa diambilnya dari kita.
Berikut 9 tanda orang yang manipulatif, agar kita bisa lebih berhati-hati, tidak jatuh ke dalam jebakannya.
Karena kalau tidak hati-hati kita sendiri yang rugi.
1. Orang manipulatif cenderung ingin mengontrol dan menguasai
Ia ingin agar orang lain mengikuti caranya, pikirannya, dan keinginannya saja.
Namun ia sangat jarang untuk melakukan apa yang dikatakannya pada orang lain.
Ia ingin agar orang lain mengikuti caranya, pikirannya, dan keinginannya saja.
Namun ia sangat jarang untuk melakukan apa yang dikatakannya pada orang lain.
Ia tidak mau disalahkan, karena baginya yang salah adalah orang lain.
Baginya, dalam sebuah hubungan, baik itu dengan pasangan, keluarga, maupun rekan kerja, semua harus menguntungkan dirinya.
Apa yang diperlukan orang lain, ia tidak mau mengurusnya.
2. Tidak tahu batasan
Ia tidak mengerti bahwa dalam segala hal pasti ada batasannya.
Sehingga ia akan terus mengejar apa yang dia inginkan tanpa peduli apakah orang lain akan tersakiti atau terluka.
Bagi orang manipulatif, soal fisik, emosional, psikis, bahkan spiritualitas bukanlah hal yang penting.
Mereka kurang mengerti mengenai privasi orang lain.
Bisa dibilang, ia semacam parasit dalam kehidupan orang lain.
3. Tidak bertanggung jawab akan kesalahannya sendiri dan menyalahkan orang lain
Ia sebenarnya mengerti apa artinya bertanggung jawab.
Namun ia tidak merasa ada yang salah dengan “tidak bertanggung jawab”.
Sehingga baginya, menyalahkan orang lain bukanlah hal yang tidak benar.
4. Ia merusak kepekaan, emosi, dan kesadaran orang lain
Awalnya, ia akan senang memuji kebaikan dan kepribadian orang lain.
Bahkan ia tidak segan menyatakan kekagumannya pada kita.
Namun seiring perjalanan waktu, ia akan mematikan karakter kita itu.
Ia akan mulai menyalahkan kita dan membuat kita merasa bahwa kita bukanlah diri kita sendiri.
Dia sering berkata, “Dulu, kau tidak begitu,” Ia menjadi sering mengungkit keburukan kita.
Tidak peduli sebaik apapun orang itu padanya, ia tidak peduli.
5. Ia menggosipkan orang yang berhubungan dengan kita
Jika kita ingin mengetahui dengan cepat si serigala berbulu domba ini, cobalah perhatikan bagaimana ia membicarakan orang yang dekat dengan kita.
Jika ia sering menggosip dan membicarakan orang lain di hadapan kita, ia juga pasti membicarakan hal yang sama tentang kita pada orang lain.
Ia bisa membuat sebuah skenario yang membuat hubungan kita dengan orang lain tidak harmonis lagi.
6. Ia menekan orang lain dengan kesalahpahaman
Orang yang manipulatif bisa sangat menguras emosi kita.
Sebab, kita dan dirinya sering mengalami kesalahpahaman.
Namun anehnya, kitalah yang selalu ada pada posisi yang salah.
Kalau sudah begini, jangan buang-buang waktu untuk menjelaskan diri kita padanya.
Toh pada dasarnya ia tidak benar-benar tertarik dan peduli pada kita.
7. Ia sering membodohi orang lain dengan perkataannya
Ingat! Orang yang manipulatif tidak konsisten perkataan dan perbuatannya.
Ia akan mengatakan A namun melakukan B. Cobalah kenali kebiasaan ini.
Jangan mudah percaya padanya.
8. Berpura-pura
Kita pasti bisa membedakan mana orang yang benar-benar baik atau berpura-pura baik.
Nah bahayanya adalah jika kita tidak bisa membedakan kedua hal ini.
Ada orang yang bersembunyi di balik topengnya.
Kita harus bisa menyelidiki dan mengenali hal ini.
Orang manipulatif, tidak menjadi dirinya sendiri. Ia kebanyakan berpura-pura agar diterima orang lain.
9. Sering berbohong dan sulit dipercaya
Instrumen terbaik bagi orang manipulatif untuk mengontrol orang lain adalah kebohongan.
(Intisari-online.com/Tika Anggreni Purba)