TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR— Penyanyi rap populer Amerika Serikat, Kanye West, berkolaborasi dengan produsen sepatu Jerman, Adidas, menelurkan produk sneakers bernama "Adidas Yeezy Boost 350 V2".
Peluncuran sepatu itu dilakukan pada Rabu (23/11/2016) ini. Meski harganya tak murah, tetapi kedatangan sepatu ini di Malaysia disambut dengan sangat antusias oleh warga Kuala Lumpur.
Antrean luar biasa di seputar toko yang menyediakan sepatu yang diklaim paling populer pada tahun ini bisa disebut menggila.
Penjualan sepatu ini tak dilakukan seperti penjualan alas kaki pada umumnya.
Menyusul produksi yang sangat terbatas, gerai-gerai yang ditunjuk terlebih dahulu menyediakan tiket yang diundi pekan lalu.
Tiket itu diberikan kepada mereka yang tertarik untuk membeli. Meskipun memegang tiket, tidak akan semua orang mendapatkan sepasang sepatu "heboh" ini.
Hanya sebagian konsumen yang terpilih yang mendapatkan kesempatan untuk membeli sepasang sepatu itu pada hari peluncuran.
Kondisi ini menjadikan para kolektor sneakers harus berupaya lebih keras demi memiliki produk itu.
Minggu lalu, dengan hasrat yang sangat besar untuk mempunyai sepatu itu, mereka rela membuka tenda di sekitar gerai sepatu di kawasan The Klang Valley.
Adapun sepatu ini di Malaysia dibanderol seharga 990 ringgit sepasang, atau kira-kira Rp 3 juta.
Tiketnya diundi
Menjadi gerai Adidas paling populer di Kuala Lumpur, outlet Adidas di Pavilion memutuskan untuk mengadakan undian di ruang terbuka, pekan lalu.
Undian tiket dilakukan di depan pintu masuk pusat perbelanjaan demi mengakomodasi antusiasme warga yang menggila.
Pada saat itulah mereka tahu bahwa mereka nyaris membuat kesalahan besar.
Sebuah video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Wyss Wong pada hari Minggu lalu menggambarkan panjangnya antrean warga Malaysia untuk mendapat kesempatan mendapat tiket.
Dalam rekaman berdurasi satu menit 30 detik itu, terlihat bagaimana para calon pembeli yang tak sabar berjubel di tengah kerumunan.
Perjuangan mereka terasa semakin melelahkan karena harus berdiri di bawah sengatan sinar matahari. Warga yang mulai resah sudah menunjukkan gelagat tak baik. Mereka berupaya "menyerang" meja registrasi.
Terdengar teriakan dari para penyelenggara acara kepada kerumunan yang mulai tak terkendali itu.
Staf Adidas jelas kalah jumlah. Namun, mereka tetap berupaya membendung aksi massa yang mulai saling dorong satu sama lain.
Beruntung, pembawa acara, dengan bantuan penjaga keamanan mal dan beberapa polisi, berhasil membawa situasi kembali terkontrol.