Nekat Masukkan Kepala ke Mulut Buaya, Perhatikan yang Terjadi Selanjutnya! Mengerikan!
Dalam novel yang telah diangkat ke dalam layar lebar beberapa kali ini menceritakan seorang laki-laki dewasa yang jatuh cinta kepada seorang perempuan yang berusia 12 tahun bernama Lolita.
Istilah ini digunakan pertama kali oleh Russell Trainerdalam bukunya The Lolita Complex.
Kemudian, istilah ini pun meluas kepada gadis kecil dan/atau gadis yang umurnya sudah tidak muda, tetapi masih mempunyai ciri-ciri seperti gadis kecil, baik dalam hal fisik maupun perilaku.
Pengertian yang salah antara Lolicon dan Pedofilia serta pergeseran maknanya
Beberapa pendapat negatif terutama dari pihak yang tidak memahami perbedaan antara Lolicon dan Pedofilia menyatakan bahwa keduanya merupakan hal yang sama.
Bahkan dinyatakan orang yang menyukai Loli memiliki kepastian akan menuju ke arah pedofilia.
Kritikus budaya Hiroki Azuma mengatakan bahwa sangat sedikit pembaca manga loli yang melakukan kejahatan.
Lolicon bukanlah pedofilia. Pengertian dari istilah Lolicon lebih mengarah ke afeksi (rasa suka) terhadap gadis di bawah umur atau gadis yang sudah tidak muda, tetapi memiliki sifat serta penampilan menyerupai gadis muda.
Sementara pedofilia merupakan kelainan kejiwaan dan orientasi seksual seseorang, yang sudah sampai tahap eksploitasi seksual terhadap anak-anak di bawah umur, baik pria maupun wanita.
Berdasarkan sebuah sumber, memang kini lolicon banyak dipakai untuk mengindikasikan ketertarikan dengan perempuan di bawah umur.
Hal itu membuat lolicon menjadi identik dengan pedofilia. Tentunya, ada yang perlu diperhatikan dari kecenderungan mengaitkan dua hal ini.
Setelah Sukses Membintangi Jodha Akbar, Ratu Jodha Menghilang, Begini Kabar Terbarunya!
Hingga kini, memang sebenarnya sulit untuk menemukan kriteria yang jelas untuk lolicon sendiri.