TRIBUNNEWS.COM - Bagi orangtua, bulan kelahiran lebih diingat dalam kaitannya dengan ulang tahun si anak.
Tapi berbeda dengan para peneliti yang melihat ada kaitan antara tanggal kelahiran dengan masa depan si jabang bayi.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh National Statistics, Inggris, yang menemukan bahwa bulan kelahiran tertentu bisa mempengaruhi pekerjaan yang dimiliki oleh bayi tersebut.
Baca: Kisah Pilu Rumah Tangga Musdalifah, Ditipu Mantan Suami hingga Berkali-kali
Hal ini karena bulan kelahiran mempengaruhi segala sesuatu mulai dari kecerdasan hingga panjangnya usia.
Dalam studi ini peneliti menemukan beberapa bulan kelahiran berpengaruh terhadap pekerjaan, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (6/9/2011) yaitu:
Anak yang lahir bulan Desember lebih mungkin menjadi dokter gigi
Anak yang lahir bulan Januari lebih sulit jadi dokter gigi tapi cenderung menjadi debt collector
Anak yang lahir bulan Februari kemungkinan besar menjadi seniman
Anak yang lahir bulan Maret lebih mungkin menjadi pilot
Anak yang lahir bulan April dan Mei memiliki pekerjaan yang lebih bervariasi
Anak yang lahir di bulan-bulan musim panas memiliki kemungkinan lebih rendah untuk menjadi pemain sepakbola, dokter gigi atau dokter.
Nah, kini ada penelitian lain yang mengaitkan bulan kelahiran dengan kecerdasan.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang dipublikasikan di National Bureau of Economic Research menemukan, menjadi salah satu yang tertua dalam kelompok tahun kelahiran yang sama, memberikan keuntungan pada anak di sekolah.
Dilansir laman The Independent, sejumlah ilmuwan melihat pada perkembangan kognitif lebih dari 1,2 juta siswa sekolah negeri di Florida, Amerika Serikat, yang berusia antara 6-15 tahun.
Semua siswa tersebut lahir di bulan yang berbeda-beda.
Para ilmuwan tersebut menemukan bahwa siswa yang lahir di bulan September, yang menjadikan mereka sebagai kelompok tertua pada spektrum anak-anak di tahun ajaran yang sama, memiliki nilai rata-rata tahunan yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang lahir di bulan Agustus.
Para peneliti mencatat bahwa peningkatan nilai bisa dibangun seiring waktu dan kemudian meningkatkan kemungkinan siswa-siswa yang lahir di bulan September untuk bisa masuk ke universitas yang bagus.
Studi yang berjudul “School Starting Age and Cognitive Development" ini juga melihat faktor sosial ekonomi lainnya yang mungkin berkontribusi pada kemajuan anak di sekolah, seperti pendidikan ibu, etnis, dan kekayaan.
Para peneliti juga mencatat kalau siswa yang nilainya rendah dari berbagai latar belakang bisa mengejar ketinggalan sebelum ujian formal dimulai di usia berikutnya.
Misalnya, beberapa orangtua mungkin memilih anaknya untuk menunda setahun, sedangkan orangtua lainnya memasukkan anaknya pada program khusus yang menolong siswa dengan nilainya kurang.
Penulis penelitian juga menganalisis data dari pusat tahanan anak di distrik sekolah Florida.
Para peneliti tidak hanya menemukan bahwa menjadi salah satu anak tertua dalam satu kelompok tahun ajaran sama bisa meningkatkan kemungkinan diterima di universitas, mereka juga menemukan hal itu bisa menurunkan kemungkinan anak ditahan karena tindak kriminal.
Jadi, lebih tua, lebih bijak, dan kecil kemungkinan menjadi penjahat.
Apakah lantas anak-anak kelahiran September adalah anak-anak pemenang? (Intisari/Agus Surono)